Solopos.com, SOLO – Album Dia Ingin Jadi Peluru (Tribute to Wiji Thukul) resmi dirilis oleh Fajar Merah. Album berisi delapan lagu tersebut diadopsi dari puisi-puisi sang ayah, Wiji Thukul.
Fajar Merah yang merupakan anak bungsu Wiji Thukul mempersembahkan album tersebut dengan bantuan beberapa pihak. Ada enam lagu yang diarensemen sendiri olehnya, satu lagu diaransemen Adi Tius dan satu lai oleh Dialog Dini Hari.
Promosi Mi Instan Witan Sulaeman
Rilis album ini dilakukan di kanal Youtube Fajar Merah Official, Kamis (26/8/2021), bertepatan dengan tanggal lahir Wiji Tukhul. Hingga Kamis (2/9/2021), video itu telah ditonton lebih dari enam ribu kali.
Sebagaimana dilansir kantor berita Antara, Fahar juga mengajak beberapa musisi dan satu actor yang andil dalam pembuatan beberapa lagu. Mereka lain Dadang S.H Pranoto, Gregorian Christ Mahendra, Edo Rivai dan Happy Mega Yovienta pada lagu “Puisi Untuk Adik”.
Baca Juga: Ikatan Cinta 2 September 2021: Masalah Baru Muncul, Keluarga Nino Ingin Hak Asuh Reyna
Bagus Dwi Danto, Ananda Putra, Setyawan Cello dan Dwi Mahargini pada lagu “Ucapkan Kata-katamu”. Lintang Bumi dan Aditya Susila dalam lagu “Semenjak Aku Berkenalan Denganmu”.
Kemudian ada Gunawan Maryanto, Gregorian Christ Mahendra bersama Artaxiad Gamelannya, Sean (Seno) Hayward dan Gusti Arirang di dalam lagu “Momok Hiyong”.
Baca Juga: Lirik Lagu Ojo Nangis – Denny Caknan feat Ndarboy Genk
“Keberanian mas Fajar Merah untuk mengajak potensi lokal yang bersifat tradisional itu patut kita acungi jempol, karena mindset orang di jaman sekarang gamelan itu kuno, gamelan itu masa lalu (tapi) akhirnya patah di karya ‘Momok Hiyong’, itu karena mas Fajar membuktikan gamelan itu luwes, gamelan itu dapat melebur ke musik, terutama musik mas Fajar Merah,” ujar Gregorian Christ Mahendra dalam keterangan resminya pada Kamis.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
