SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak stres. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Keharusan tinggal di rumah ditambah tekanan yang dirasakan orang tua selama pandemi berisiko memicu anak mengalami stres. Selain itu, si kecil juga tidak leluasa bermain bersama teman-teman mereka.

Semua tekanan ini tentu berpotensi membuat anak stres selama masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Orangtua harus mewaspadai hal ini supaya kesehatan mental buah hati tetap terjaga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Psikolog dan pemerhati anak Seto Mulyadi atau dikenal dengan Kak Seto menyampaikan bahwa menurut data Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), banyak anak mengalami stres karena tekanan yang terjadi di rumah selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Positif Covid-19 Setelah Vaksin Pertama, Perlukah Suntikan Kedua?

Perlu diketahui bahwa stres orangtua bisa berpengaruh pada anak. Misalnya, stres saat orangtua kehilangan pekerjaan, kesulitan ekonomi, juga sewaktu orangtua sering cekcok atau berkonflik saat karantina.

“Jadi, hal pertama yang dapat kita lakukan adalah memahami bagaimana stres mempengaruhi kita (orangtua). Anda perlu mengatasi stres pada diri sendiri sebelum berinteraksi dengan anak Anda,” ujar seorang psikolog anak Abigail Gewirtz.

Chief of Medical Halodoc Dokter Irwan Heriyanto mengimbau para orangtua juga dituntut dapat mengenali tanda ketika sang anak mengalami tekanan emosional dan stres selama pandemi.

“Sebab, kesehatan mental pada anak masih kerap terabaikan karena gejalanya yang tidak mudah untuk dikenali. Sebagai orang tua, kita bisa mulai mengajak anak untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan untuk membantu menjaga kesehatan mental mereka,” ujar Irwan seperti mengutip laman Bisnis.com, Senin (28/6/2021).

Baca Juga:  Anak-Anak Lebih Rentan Tertular Varian Delta, Ini Buktinya

Menurut Irwan ada tanda yang bisa dikenali orangtua jika anak mengalami stes selama pandemi Covid-19 yaitu:

1. Rewel dan lekas marah, lebih mudah terkejut dan menangis, dan lebih sulit untuk dihibur.

2. Tertidur dan lebih sering terbangun di malam hari.

3. Kecemasan perpisahan, tampak lebih melekat, menarik diri, atau ragu-ragu untuk mengeksplorasi.

4. Memukul, frustrasi, menggigit, dan amukan yang lebih sering atau intens.

5. Hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati.

6. Perubahan nafsu makan, berat badan atau pola makan, seperti tidak pernah lapar atau makan sepanjang waktu.

7. Masalah dengan memori, pemikiran, atau konsentrasi.

Lalu bagaimana cara mengatasi stres pada anak? Berikut beberapa cara yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membantu anak atasi stres selama pandemi Covid-19 seperti mengutip laman hellosehat.com :

1. Respons perubahan anak dengan cara suportif

Anak-anak dapat merespons stres dengan cara yang berbeda seperti menjadi lebih manja, terlihat cemas, menarik diri, marah, gelisah, atau mengompol.

Tanggapi perubahan perilaku anak tersebut dengan memberikan dukungan dan perhatian lebih. Tunjukkan hal-hal positif pada Anda saat mendegarkan mereka mencurahkan kekhawatirannya.

Baca Juga: Ed Sheeran Terlibat Proyek dengan BTS, Ikut Menyanyi?

Tidak perlu memaksa anak untuk menceritakan masalahnya jika mereka tidak mau. Beritahu bahwa Anda selalu ada di sisinya untuk membantu.

2. Berikan perhatian lebih

Sejalan dengan poin pertama, untuk atasi anak stres selama masa pandemi, orangtua perlu memberikan kasih sayang dan perhatian ekstra.

Pada saat pandemi, anak membutuhkan kasih sayang dan perhatian lebih dari orang dewasa terutama orangtuanya agar tidak stres. Tanyakan keadaan anak dalam suatu waktu sekali, misalnya saat bangun pagi, sebelum makan siang, dan sebelum tidur malam.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya