SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengajari anak puasa. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Selain diwajibkan dalam agama Islam, berpuasa ternyata memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh, termasuk untuk anak-anak. Apa saja?

Dokter spesialis anak Rumah Sakit (RS) JIH Solo, Murniati Rahayu, mengatakan puasa sudah dikenal sebagai salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap sehat.

“Dari puasa itu kita mengistirahatkan kerja usus. Bisa juga meningkatkan kekebalan tubuh, mengontrol gula darah maupun mengontrol berat badan. Itu [manfaat] dari segi fisik. Untuk psikis bisa melatih kesabaran, melatih kedisiplinan, serta mengasah rasa empati pada anak,” kata dia dalam acara Health Talk RS JIH Solo dengan tema Pengenalan dan Manfaat Puasa Pada Anak, yang disiarkan melalui Youtube RS JIH Solo, Jumat (8/4/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ajari Anak Puasa Tanpa Hukuman, Begini Caranya

Tangkapan Layar Dokter spesialis anak Rumah Sakit (RS) JIH Solo, Murniati Rahayu, dalam acara Health Talk RS JIH Solo dengan tema Pengenalan dan Manfaat Puasa Pada Anak, yang disiarkan melalui Youtube RS JIH Solo, Jumat (8/4/2022).
Tangkapan Layar Dokter spesialis anak Rumah Sakit (RS) JIH Solo, Murniati Rahayu, dalam acara Health Talk RS JIH Solo dengan tema Pengenalan dan Manfaat Puasa Pada Anak, yang disiarkan melalui Youtube RS JIH Solo, Jumat (8/4/2022).

Lalu bagaimana untuk menjaga asupan gizi pada anak yang sudah mulai belajar berpuasa?

Menurut Murniati, ada beberapa tips untuk menjaga asupan gizi selama menjalani puasa. Pada saat berbuka puasa, anak-anak disarankan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki indeks glikemik tinggi.

Artinya makanan yang bisa melepas karbohidrat untuk meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Dengan begitu dapat cepat kembali menjadi sumber energi. Kalau sunah Rasul ada air putih dan kurma. Pilihan lain ada manisan buah, nasi, donat, kentang dan sebagainya.

Sedangkan saat sahur, makanan dan minuman yang dianjurkan adalah kebalikannya, yakni makanan yang memiliki indeks glikemik rendah agar tidak gampang lapar. “Contohnya beras merah, apel, jeruk, pisang, roti gandum dan sebagainya. Jangan dengan makanan terlalu pedas atau bumbu kuat karena akan merangsang haus,” kata dia.

Baca Juga: Perlu Ditiru! Ini Cara Anak-Anak di Semarang Tunggu Waktu Buka Puasa

Dia juga mengatakan saat berpuasa, ketika anak tidak makan dan minum, juga tidak akan mengalami gangguan pada tubuhnya.

“Dalam empat jam, dari makanan yang kita makan akan bertahan gula darahnya, selama empat jam. Setelah itu tubuh baru akan membongkar cadangan yang ada dalam tubuh untuk mempertahankan gula darah. Agar gula darah tetap baik, metabolisme tetap berjalan,” kata dia.

Kemudian dalam kurun 16 jam setelah makan terakhir, tubuh akan memecah lemak dan protein untuk mempertahankan kadar gula darah. “Padahal puasa tidak sampai 16 jam, jadi insyaallah aman,” kata dia.

Rekomendasi
Berita Lainnya