SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Anak tunggal pahlawan nasional Ismail Marzuki, Rachmiaziah Ismail Marzuki, 60, hidup dalam kekurangan. Rachmi tidak sanggup membayar sewa kontrak rumah selama enam tahun.

“Untung saja pemilik rumah ini, Pak Agus, orangnya baik. Dia sering telepon, ‘yang penting Ibu sehat, tidak usah dipikirkan yang itu (uang kontrak)’,” kata Rachmi yang menirukan ucapan pemilik rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di rumah tipe 45 di Perumahan Bappenas, Blok A 12, Cinangka, Wates, Sawangan, Depok, itu Rachmi hanya tinggal dengan suaminya, Muhammad Benny.

Ekspedisi Mudik 2024

Empat anak Rachmi sudah berkeluarga dan pisah rumah. Di rumah dengan uang sewa kontrak Rp 4,75 juta per tahun itu juga istri almarhum Ismail Marzuki, Eulis Zuraidah, tutup usia pada tahun 2001.

Benny sendiri sudah lama pensiun dari kontraktor bangunan. Meski sesekali membantu temannya dalam bisnis jual beli tanah, namun Benny lebih banyak vakum ketimbang kerja.

“Sekarang juga lagi vakum,” kata Rachmi, Sabtu (15/5).

Untuk kebutuhan sehari-hari, Rachmi mengandalkan dari uang tunjangan pahlawan nasional Rp 1,5 juta per bulan. Karena pembayaran tunjangan dilakukan empat bulan sekali, Rachmi terpaksa berutang sana-sini dulu.

Rachi mengatakan, meski pemilik rumah tidak pernah menagih uang sewa kontrak, ia juga lama-lama tidak enak dengan utangnya yang kian membesar. Ia hanya berharap bisa memiliki sebuah rumah untuk menghabiskan masa tua bersama suami yang ia cintai.

“Saya nggak neko-neko, yang saya perlukan hanya tempat tinggal. Kalau kebutuhan sehari-hari Insya Allah bisa saya usahakan,” kata Rachmi yang harus rutin mengkonsumsi obat kolesterol dan darah tinggi ini.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya