SOLOPOS.COM - Agus Haryanto, warga Dukuh Ngemplak Baru, Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, menunjukkan foto anaknya, Putri Nur Fatimah, 15, yang pergi sejak Senin (17/9/2012) lalu dan hingga kini belum kembali. Foto dimbil Rabu (26/9/2012).(JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Putri Nur Fatimah, 15, putri Agus Haryanto, warga Ngemplak Baru, Gentan, Baki, Sukoharjo, yang sudah sepekan hilang sejak kali terakhir pamit ke sekolah. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

SUKOHARJO — Putri Nur Fatimah, 15, anak pertama dari pasangan Agus Haryanto- Eni Dwi Hastuti, hilang dari rumah sejak Senin (17/9/2012) lalu. Diduga Putri kabur dan sedang berada di Sragen bersama seseorang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (26/7/2012), kejadian bermula ketika Senin pekan lalu Putri pamit berangkat sekolah seperti biasa kepada ayah dan ibunya. Tidak ada rasa curiga bahwa anaknya itu mau kabur dari rumah, sebab pagi itu Putri mengenakan seragam sekolah dan tas ransel hitam miliknya. “Putri juga pamit pulangnya agak sore karena harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler OSIS di sekolah,” ujar Agus saat ditemui Solopos.com di rumahnya di Ngemplak Baru RT 004/RW 001, Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Siangnya, Agus mendapatkan SMS dari Putri. Isinya, Putri minta ijin membawa netbook dan ponsel ke sekolah, sebab setelah mengikuti ekstrakurikuler ia ingin belajar kelompok di rumah teman sekolahnya. Biasanya, sambung Agus, anaknya itu tiba di rumah sekitar pukul 17.00 WIB.

Namun sore itu, salah satu teman sekolah Putri datang ke rumah Agus untuk menanyakan apakah Putri sudah pulang ke rumah atau belum. Pasalnya Putri meminjam motor milik temannya itu dan hingga sore belum dikembalikan. Dari informasi teman anaknya itu, Agus langsung curiga bahwa anaknya itu kabur dari rumah. Dan benar, hingga malam hari ditunggu, anaknya itu belum juga pulang.

Hari itu juga Agus menanyakan kepada pihak sekolah dan teman-teman anaknya. “Ternyata anak saya tidak masuk sekolah. Dia juga tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. HP nya juga sudah tidak aktif waktu saya hubungi,” ungkap Agus. Tak berhenti di situ, Agus juga menelisik ke sejumlah teman anaknya yang lain dan menghubungi para kerabat dan keluarga yang lain.

Menurut ibunya, Eni, saat di rumah ketika menonton televisi, anaknya itu sering kali menanyakan letak beberapa tempat yang ditayangkan di televisi. Namun yang sering ditanyakan adalah wilayah Sragen. Selang beberapa hari kemudian, dia mendapatkan kabar bahwa anaknya berada di Sragen bersama seorang pria bernama Yusuf. Namun Agus gagal menelusurinya karena orang yang melihat anaknya itu, tiba-tiba ponselnya tidak bisa dihubungi. “Belum sempat saya tanyakan Sragennya di daerah mana, orang yang memberitahu kabar itu sudah tidak bisa dihubungi,” terangnya.

Agus pun tak menyerah begitu saja. Ia lalu membuat selebaran lengkap dengan foto anaknya, lalu ditempel di beberapa tempat di wilayah Sragen Kota. Namun hingga kini belum juga ada kabar yang menggembirakan. Menurut Agus, anaknya itu tidak pernah pergi jauh-jauh dari rumah. Jika ingin pergi, dia selalu memberitahu. Saat keluar rumah, kadang hanya ke masjid atau ke tempat neneknya. Anak pertama dari lima bersaudara itu juga tak pernah meminta yang neka-neka kepada orangtuanya. “Kalau meminta, paling hanya minta barang-barang untuk kepentingan sekolah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya