SOLOPOS.COM - Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Komisi I DPR menyoroti ketidakhadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrahman mendampingi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam rapat Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menyebut hubungan Panglima TNI tidak rukun dengan KSAD. Pemicunya adalah karena anak dari KSAD tidak lolos masuk Akademi Militer (Akmil).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada apa di TNI? Katanya ada ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini. Lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan. Saya minta penjelasan dari Panglima TNI dan KSAD, kenapa terjadi disharmoni seperti ini? Sampai-sampai anak KSAD gagal jadi TNI pun jadi isu. Ada apa? Memangnya kenapa kalau anak KSAD tidak keterima? Emangnya kalau anak KSAD harus masuk? Emangnya kalau anak Presiden harus masuk? Siapa bilang, ketentuan apa? Kalau ketentuan bilang tidak ya tidak, tidak ada diskresi,” cecar Effendi Simbolon, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube DPR RI, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Menilik Pengganti Panglima TNI Andika Perkasa yang akan Pensiun 3 Bulan Lagi

Ekspedisi Mudik 2024

Anggota Fraksi PDIP itu menyayangkan ketidakharmonisan Panglima TNI dan KSAD karena berimbas kepada jajaran prajurit TNI.

“Kalau ada Andika tidak ada Dudung. Masak Panglima dan KSAD tidak rukun terus? Dari zaman Pak Moeldoko ini. Pak Moeldoko ke Pak Gatot begini, dari Pak Gatot ke Pak Hadi begini, dari Pak Hadi ke Pak Andika begini. Pak Andika ke Pak Dudung begini, kenapa kalian. Kalian sudah menikmati amanah kok tidak bisa menjaga. Kalian pengin manggung jadi capres?” tanya Effendi.

Sejumlah anggota Komisi I DPR lainnya juga menyayangkan karena KSAD tidak hadir dalam rapat penting pembahasan anggaran. Mereka meminta Panglima TNI bertindak tegas terhadap anak buahnya yang membangkang perintah.

Baca Juga: 6 Anggota TNI Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi di Timika Papua

Sayangnya, rapat Komisi I DPR itu kemudian dilangsungkan secara tertutup sehingga jawaban Panglima TNI atas pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak bisa dipantau secara langsung.

Seusai sidang Jenderal Andika Perkasa mengklarifikasi soal anak Jenderal Dudung yang gagal masuk Akmil karena tidak cukup umur dan kurang tinggi badan.

Andika mengaku tak memiliki masalah dengan anak buahnya, Jenderal Dudung. Secara diplomatis Andika menyebut kerjanya sebagai Panglima TNI sudah sesuai aturan yang ada.

Baca Juga: Rombongan KSAD Celaka di Papua, 1 Tentara Meninggal 1 Wartawan Kritis

“Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya, dan sesuai peraturan perundangan. Manakala itu diterima berbeda A, B, C, yaitu terserah bagaimana yang menyikapi. Tapi tetap melakukan tugas pokok fungsi saya sesuai dengan peraturan perundangan,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan.

Tentang anak Dudung yang ditolak masuk Akmil, Panglima TNI mengatakan saat ini sudah diterima.

“Sekarang sudah masuk, sekarang sudah masuk jadi bagian dari mereka yang diterima,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya