SOLOPOS.COM - Pengunjung mengantre di wahana gajah tunggang di TSTJ atau Solo Zoo, Kamis (6/6/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) belum akan membuka atau menerima kunjungan bulan ini karena mengikuti Surat Edaran (SE) Wali Kota tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Penanganan Covid-19 di Kota Solo.

Direktur Perusahaan Daerah (PD) TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, menjelaskan di dalam SE Wali Kota Solo tersebut ada larangan anak-anak berkunjung ke tempat wisata. SE itu berlaku hingga 30 Juni 2020 atau menunggu evaluasi berikutnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Objek Wisata di Klaten Tekor, Wahana Tutup Padahal Perawatan Butuh Jutaan Rupiah

Melihat adanya larangan kepada anak-anak itu, TSTJ Solo pun belum berencana buka. Hal itu karena sebantyak 40% pengunjung lembaga konservasi yang memiliki nilai pelestarian, edukasi, dan rekreasi tersebut merupakan anak-anak.

"Kami belum akan membuka karena aturan terus berubah-ubah. Tapi kami selalu berkoordinasi dengan Pemkot [Pemerintah kota] Solo. Minggu [7/6/2020] sudah dilakukan simulasi penerimaan pengunjung bersama komunitas. Masih dalam kajian," katanya kepada Solopos.com, Senin (8/6/2020).

172 Pedagang Pasar Bekonang dan Pasar Winong Sukoharjo Ikut Rapid Test Massal, Ini Hasilnya!

Pembatasan Pengunjung

Dia menjelaskan, menggandeng komunitas melakukan simulasi dengan menerapkan jaga jarak mulai dari pembelian atau penularan tiket, pembatasan pengunjung menerapkan sistem dua kali periode masuk per hari yang masing-masing maksimal 500 pengunjung, serta mengatur mobilitas pengunjung.

"Kami memiliki konsep orang berlibur ke Jurug sehat, selamat, dan bahagia. Saat ini sedang menyiapkan formulir online untuk pembelian tiket online, penukaran tiket di muka, dan pembelian di tempat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Solo. Setiap pengunjung akan mengisi kuota pada formulir online. Pengunjung yang akan datang mengisi jadwal yang kosong sehingga tidak terjadi penumpukan pengunjung," katanya.

Tahir Orang Terkaya Indonesia Sebut Dampak Covid-19 Lebih Berat dari Resesi 1920, Kok Bisa?

Dia menjelaskan pihaknya berhasil menjual tiket di muka lebih dari 50.000 tiket dengan pendapatan Rp20.000 per tiket. Manajemen segera membuat laporan donasi pakan yang terkumpul kepada publik sebagai bentuk apresiasi dan bentuk pertanggungjawab kepada publik.

Rekomendasi Saham Senin 8 Juni, Saham Sektor Konsumsi & Telekomunikasi Layak Beli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya