Jakarta–Insiden interupsi anggota FPDIP Ario Bimo pada Mendagri Gamawan Fauzi masih jadi obrolan. Anak buah Gamawan balas mengecam Ario Bimo yang dinilainya tidak pantas mencaci Gamawan sebagai ‘menteri berakal pendek’.
“Kalau kita masih menjunjung nilai-nilai demokrasi, Ario Bimo seharusnya jangan sembarangan menyerang pribadi siapa pun dengan kata-kata yang tidak sopan. Bagaimana kita mau menghormati para politisi macam itu,” ujar Staf Khusus Mendagri M Umar Syadat Hasibuan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/12).
Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak
Menurut Umar, dalam rapat Paripurna DPR yang merupakan panggung terhormat seharusnya tidak dicemari dengan watak arogan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi seperti itu. Umar menjelaskan sikap Ario justru akan merendahkan martabat institusi DPR sendiri. Sikap yang demikian justru tidak akan memberikan kontribusi dan solusi terbaik bagi penyelesaian RUU Keistimewaan Yogya.
“Sah-sah saja dalam demokrasi, orang menyatakan berbeda pendapat, namun jangan mencaci maka pribadi orang di ruang publik seenaknya. Toh, semuanya sudah ada mekanisme pembahasan antara DPR dan Pemerintah terkait dengan RUU Keistimewaan Yogyakarta,” tambahnya.
Umar pun meminta agar Ario lebih jernih melihat permasalahan ini. Tidak main hujat seenaknya.
“Demokrasi itu kan perlu disertai kerendahan hati untuk mengakui kesetaraan dan keterbukaan dalam berpendapat. Jangan lantas mengatasnamakan sebagai wakil rakyat,” tutup dia.
Pada Kamis kemarin, sidang paripurna DPR dengan agenda mengesahkan RUU Parpol sebagai UU sempat panas. Anggota FPDIP Ario Bimo melontarkan interupsi pedas kepada Mendagri soal RUU Keistimewaan Yogyakarta.
“Pak Menteri, saya kecewa karena Anda terlalu latah bicara tentang Yogya. Saya kecewa Bapak menyepelekan sidang rakyat Yogya dengan mengatakan aspirasi Yogya itu sepele. Saya kecewa karena Bapak menganggap suara DPRD Yogya tidak ada,” kata Ario di dalam rapat, Kamis (17/12).
Gamawan yang saat menjadi Gubernur Sumbar didukung oleh PDIP sewot dan kecewa berat kepada DPR karena dilarang menjawab interupsi Ario. Dia menyebut forum itu tidak demokratis.
dtc/tiw