SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Gigih Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, SOLO — Jajaran Polsek Laweyan, Solo, tengah menyelidiki lokasi-lokasi penjual petasan jenis mercon korek yang kerap dipakai anak-anak bermain seusai sahur.

Aktivitas anak-anak bermain petasan mercon korek seusai sahur belakangan ini dikeluhkan masyarakat yang merasa terganggu. Polisi pun menindaklanjuti keluhan itu dengan melakukan patroli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anak-anak berkumpul dan bermain petasan seusai sahur tak hanya mengganggu kenyamanan warga. Lebih dari itu, untuk saat ini aktivitas tersebut tidak dianjurkan karena melanggar social distancing guna mencegah persebaran Covid-19.

Petaka Tersetrum Jebakan Tikus Terulang, Petani Sragen Meninggal Dunia di Sawah

Kasi Humas Polsek Laweyan, Aiptu Harianto, mewakili Kapolsek Laweyan, Kompol Ari Sumarwono, menyebut hingga saat ini kepolisian terus masif menggelar patroli rutin antisipasi kerumunan anak-anak bermain petasan. Polisi juga menyelidiki penjual petasan itu di Solo.

“Hingga saat ini kami masih rutin patroli, terkait anak-anak itu memperoleh petasan dari wilayah Laweyan atau bukan kami sedang mendalaminya,” ujar dia, Jumat (8/5/2020).

Dia menambahkan Jajaran Polsek Laweyan membubarkan belasan anak-anak yang tengah asyik bermain petasan jenis mercon korek seusai sahur di kawasan Purwosari, Laweyan, Rabu (6/5/2020) pukul 05.00 WIB.

Ibu Melahirkan Warga Boyolali Positif Covid-19 Sembuh, Bagaimana Bayinya?

Tiga anak laki-laki berinisial YO, 15, QA, 14, dan IB, 15, gagal melarikan diri saat Bhabinkamtibmas Purwosari, Aiptu Sapuan, berpatroli bersama anggota Satlinmas Laweyan. Ketiga anak itu pun tertangkap jajaran kepolisian.

Diberi Teguran

Belum diketahui dari penjual di wilayah mana anak-anak Solo itu mendapatkan petasan jenis mercon korek yang mereka mainkan. Setelah tertangkap, anak-anak itu lantas diberi pengertian dan teguran agar tidak mengulangi perbuatan mereka lagi.

Apalagi, dalam kondisi pandemi virus corona seperti saat ini sangat berbahaya apabila berkerumun di luar rumah.

Sidang Kasus Bank UOB Solo, Pengacara Terdakwa: Korban Setuju Tanda Tangannya Dipalsukan

“Setelah kami berikan pengertian, tiga pelajar itu kami minta segera pulang. Kami berangkat seusai menerima aduan dari masyarakat yang mengeluhkan aktivitas anak-anak itu. Lalu beberapa pengendara sepeda motor juga mengeluhkan hal serupa,” papar dia.

Ia menyebut untuk sementara waktu kepolisian hanya memberikan peringatan dan pembinaan di lokasi. Namun, tidak menutup kemungkinan polisi bakal memanggil orang tua anak-anak yang bandel dan nekat main petasan di waktu sahur.

Ia menambahkan pada Kamis (7/5/2020) pagi kepolisian menggelar patroli di kawasan Jl Transito. Menurutnya, kawasan ini selalu ramai aktivitas warga seusai salat subuh.

10 Hari Kasus Positif Covid-19 di Wonogiri Tak Bertambah, Tetap 10 Orang

Ia menyebut berdasarkan laporan masyarakat, kawasan Transito juga ramai digunakan anak-anak bermain perang mercon korek.

“Saat kami datangi di kawasan ini, baru ada beberapa anak-anak yang berkerumun. Belum bermain mercon, namun tetap kami imbau untuk segera pulang sebagai upaya pencegahan virus corona,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya