SOLOPOS.COM - Kita harus melindungi anak-anak agar tidak terpapar virus corona (ilustrasi/freepik)

Solopos.com, SOLO -- Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI Solo menilai pelonggaran batasan usia anak-anak boleh kunjungi mal dan tempat publik bisa memberikan ilusi kepada masyarakat bahwa situasi Covid-19 sudah aman.

Sebagaimana informasi sebelumnya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, melonggarkan batasan bagi anak-anak yakni usia lima tahun ke atas boleh bepergian ke tempat publik per Selasa (13/10/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, hanya anak-anak usia 13 tahun ke atas yang boleh pergi ke tempat publik. Tempat publik itu antara lain pasar tradisional, toko modern, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, tempat wisata, dan tempat bermain.

Duh! Pelajar Kota Madiun Terkonfirmasi Positif Covid-19

Menanggapi hal tersebut, Ketua IDAI Cabang Solo, Hari Wahyu Nugroho, menilai pelonggaran tersebut bisa memberikan ilusi semu pada masyarakat mengenai situasi Covid-19 Kota Solo.

IDAI menilai pelonggaran itu bisa membuat masyarakat menganggap kondisi sudah aman lalu mengabaikan protokol kesehatan. Sebelum ada pelonggaran saja masyarakat terkadang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan benar.

Menurut IDAI, pelonggaran aturan anak-anak berkunjung ke tempat publik tidak lebih penting daripada sekolah. “Sekolah saja masih tutup namun ke tempat publik malam sudah boleh. Padahal kalau dilihat dari skala prioritasnya, tempat publik untuk anak tidak lebih penting dari sekolah,” katanya kepada Solopos.com melalui telepon, Rabu (14/10/2020).

Begini Kronologi Pemilik Warung Soto Kepatihan Kulon Solo Sampai Positif Covid-19

Potensi Penularan Meningkat

Ketua IDAI Solo itu mengatakan kasus Covid-19 pada anak terjadi akibat tertular dari orang tua atau keluarga dalam rumah. Pelonggaran anak berkunjung ke tempat publik meningkatkan potensi penularan karena mereka bertemu lebih banyak orang.

Ia mencontohkan ketika mereka singgah ke pusat-pusat kuliner. Saat anak makan dan harus melepas masker, mereka rentan terpapar virus SARS CoV-2. Apalagi jika tak sengaja bersentuhan dengan orang positif Covid-19 yang asimtomatik.

“Makanya, saya mendukung agar mereka lebih baik membeli makanan untuk dibawa pulang daripada makan di tempat. Pelonggaran ini saya harapkan tidak membuat kasus Covid-19 meningkat ya, meski risiko mereka terpapar tinggi sekali dengan adanya pelonggaran ini,” ucapnya.

1 Keluarga Di Gandekan Solo Positif Covid-19, Belasan Orang Harus Karantina

Hari mengatakan Wali Kota Solo sempat mengajak IDAI berdiskusi ihwal pelonggaran tersebut dan dampaknya terkait Covid-19. Dari sudut pandang ekonomi, tempat publik yang tidak melibatkan anak-anak memang menjadi lebih sepi.

“Jadi memang agak berkurang, ya. Tapi sebenarnya apa pun itu akan lebih baik jika anak-anak ini tidak terpapar Covid-19,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya