SOLOPOS.COM - Ilustrasi masker kain. (Antara)

Solopos.com, SOLO-Ketika varian Delta SARS-CoV-2 terus menimbulkan kekacauan di banyak negara, orang mempertanyakan kemampuan masker kain untuk adang dari dari Virus Corona yang menyebar cepat itu. Para ahli bingung jenis penutup wajah mana yang harus direkomendasikan digunakan oleh masyarakat umum.

Sementara, standar utama masker medis adalah N95, namun masih banyak masyarakat memakai masker kain untuk adang penularan varian Delta. Meski begitu, Seperti dikutip Medicaldaily.com, Jumat (24/9/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) terus mempromosikan penggunaan penutup wajah kain sebagai bagian dari protokol keselamatan di tengah krisis kesehatan global.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Netflix Indonesia Tayangkan di Balik Layar Squid Game, Seperti Apa?

Bahkan, dalam panduan daring, Dinas Kesehatan Masyarakat AS sangat menentang penggunaan respirator N95 dan masker bedah oleh masyarakat umum.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Dr. Anthony Fauci juga tidak merekomendasikan penggunaan masker berkualitas lebih tinggi, meskipun ada lonjakan kasus karena varian Delta. Selama tampil di MSNBC dalam acara The Mehdi Hasan Show pada akhir Agustus, Fauci bersikeras bahwa daripada khawatir tentang jenis masker, pakai saja masker yang ada.

Pakar penyakit menular dari Universitas California, San Francisco, Dr. Peter Chin-Hong, mempertimbangkan pernyataan Fauci.

Dia mengatakan, bahwa mungkin hanya menekankan perlunya memakai sesuatu yang terasa nyaman dan yang bisa dipakai untuk waktu yang lama ketika tinggal di lingkungan tertentu daripada memikirkan kebutuhan hanya memakai standar setiap saat.

Baca Juga: Arti Mimpi Bertemu Harimau, Pertanda Bakal Sial Atau Mujur?

Apakah masker kain masih berguna?

Chin-Hong, yang mengaku sebagian besar memakai respirator N95 dan masker bedah sebagai profesional medis, mengatakan kepada The Seattle Times, bahwa penutup wajah kain masih berguna dalam keadaan tertentu. Misalnya, individu yang divaksinasi lengkap dapat bergantung pada jenis masker wajah, jika mereka memasuki tempat umum dalam ruangan. Menurut Chin-Hong, penting untuk selalu menilai situasi. Ketika seseorang dihadapkan dengan keadaan yang lebih berisiko, lebih baik bersiap dengan masker berkualitas lebih tinggi, seperti masker bedah.

“Tidak ada yang nol risiko, jadi ini hanya masalah pengurangan risiko,” bebernya seperti dikutip dari Bisnis.com, Senin (27/9/2021).

Bagi Raina McIntyre, yang telah melakukan beberapa penelitian tentang masker termasuk yang diterbitkan dalam jurnal ACS Biomaterials Science & Engineering pada bulan Mei, ini semua tentang desain masker kain. Dalam penelitian yang dia lakukan bersama rekan-rekannya, mereka menemukan bahwa masker wajah multilayer yang menggabungkan katun/linen dan poliester/nilon sama efektifnya dengan masker bedah dalam memblokir tetesan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya