SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri mebel. (Endang Muchtar/JIBI/Bisnis)

Harianjogja.com, JOGJA– Asosiasi Meubel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) akan menyelenggarakan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) Maret 2015. AMKRI menargetkan transaksi penjualan hingga US$ 2 miliar.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMKRI, Abdul Sobur mengatakan, pada event IFEX tahun lalu nilai transaksi deal order atau transaksi di tempat mencapai US$ 300 juta. Sementara, transaksi berjalan pascapameran mencapai US$ 800 juta. Artinya, penyelenggaraan IFEX tahun lalu mencatat total transaksi US$ 1,1 miliar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini menunjukkan, penyelenggaraan IFEX yang diikuti oleh 600 perusahaan mampu mendatangkan 70% transaksi. Apalagi, buyer yang datang berasal dari ratusan negara,” ujar Sobur di sela launching IFEX di Ballroom Hotel The Sahid Rich Jogja, Selasa (26/8/2014).

Dijelaskan Sobur, pada penyelenggaraan IFEX tahun lalu, sebanyak 6.000 buyer datang berkunjung. Buyer yang datang didominasi dari Australia, Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Total yang datang berasal dari 120 negara.

“Untuk IFEX 2015 mendatang, kami menargetkan 8.000 buyer lebih dari 120 negara yang datang. Artinya, ini kesempatan baik bagi para pengusaha untuk berpartisipasi dalam event internasional di Jakarta,” tandasnya.

Menurut Sobur, Jogja merupakan kota kelima yang diajak bergabung dalam IFEX mendatang. Sebelumnya, AMKRI telah melaunching IFEX di Jepara, Bali, Semarang dan Jakarta. Dalam waktu dekat, AMKRI akan melaunching pameran tersebut di Surabaya, Cirebon dan Bandung.

“Kami ingin, industri kerajinan kayu dan meubel di Jogja mengetahui kualitas pameran yang kami selenggarakan. Mereka harus terlibat aktif. Porsi stand dari Jogja banyak,” kata Sobur.

Hingga kini, sambungnya, okupansi penyewaan stand sudah mencapai 82%. Padahal, katanya, penyelenggaraan IFEX masih tujuh bulan lagi. Hal itu menunjukkan, animo pengusaha mengikuti pameran tersebut sangat tinggi. Penyelenggaraan IFEX 2013 ujar Sobur, menjadi bukti. Banyak pengusaha yang merasakan kunjungan buyer secara signifikan. Transaksi di tempat bagus, dan follow up transaksi juga tidak lama.

Sementara, Ketum DPD AMKRI DIY Indah Rahayu Indra berharap, banyak pengusaaha meubel dan kerajinan di DIY mengikuti IFEX mendatang. Dia menargetkan 20 UMKM yang potensi eksport dan 30 pengusaha meubel. “Kami juga menfasilitasi UMKM yang berpotensi eksport. Kami fasilitasi untuk mengikuti IFEX 2015. Jadi, mari ikuti pameran tersebut” kata Indah.

Pihaknya menyediakan 1.500 meter persegi dengan kapasitas lebih dari 50 stand. Kemarin kami ambil 900 meter persegi diisii sekitar 28 UMKM dan 21 pengusaha meubel dengan total 49 stand. “Kami akan memperbanyak stand handy craft. Untuk tahun ini free, kalau tahun depan bayar. Cukup menyertakan formulir dan memberikan data perusahaan meubel,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya