SOLOPOS.COM - Amien Rais. (dok)

Solopos.com, SOLO — Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, mengingatkan bangsa Indonesia harus hati-hati dalam memilih calon presiden atau capres saat Pilpres 2024 nanti. Sebab presiden terpilih akan memimpin ratusan juta rakyat Indonesia yang beragam agamanya, etnis, tradisi, dan budayanya.

Pernyataan itu ia sampaikan saat diwawancarai wartawan seusai menjadi pembicara Seminar Pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah & Aisyiyah di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Solo, Senin (30/5/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pilpres harus hati-hati, karena dia akan jadi lurahnya Indonesia yang memimpin 270 juta orang yang beragam agama, etnis, suku, tradisi, budaya. Jadi menurut saya, apalagi saya punya partai kan juga belum melalui etape II, belum diverifikasi, kalau sudah pun saya akan berbicara sebagai Ketua Majelis Syuro tentang Pilpres ini,” terang Amien.

Amien Rais menilai tak apa-apa membicarakan sosok capres dan cawapres saat ini. Para elite politik justru harus sudah berpikir sosok calon pemimpin masa depan dan kriterianya. Salah satu kriteria yang utama menurut Amien yaitu punya komitmen memelihara ideologi negara, yaitu Pancasila.

Capres juga harus berdedikasi dalam Bhinneka Tunggal Ika. “Yang penting sekali menjaga kedaulatan Indonesia. Jadi kalau ada calon pemimpin yang akan membawa kita ke arah barat terlalu ke Amerika, agen Amerika, jangan pernah dipilih. Atau juga bila akan membawa ke China negara tirai bambu, ya jangan dipilih. Karena kiblat kita Jakarta, Indonesia. Kalau pindah Nusantara ya Nusantara,” urainya.

Baca Juga: Sebut Presiden 3 Periode Masih Mungkin, Begini Wanti-Wanti Amien Rais

2 Mazhab

Amien mendorong agar sosok capres-cawapres yang sudah muncul untuk terus dibuka di berbagai media saat ini. Sebab dari situ akan diketahui pemikiran-pemikiran, ide, maupun kecenderungan sosok-sosok tersebut. Termasuk bila ada sosok capres-cawapres yang condong ke negara-negara barat, condong ke Cina, atau lurus Indonesia.

“Demokrasi itu semacam pasar bebas yang akan bisa memilih ide-ide yang ditawarkan. Para capres dan cawapres nanti akan kelihatan yang miring ke barat atau China, yang lurus Indonesia juga. Atau bahkan akan memusuhi salah satu kelompok bangsa, jangan dipilih. Saya sudah tua, jadi saya selalu enteng saja sampaikan nasihat-nasihat,” ujarnya.

Disinggung beberapa sosok yang berpotensi menjadi capres seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, Amien Rais bercerita tentang adanya dua mazhab di negeri ini. Dua mazhab itu yakni yang mendukung ambang batas pencalonan presiden 20 persen dan yang mendukung ambang batas 0 persen.

Baca Juga: Amien Rais: Duet Jokowi-Luhut Harus Berakhir Oktober 2024

“Yang mazhab 20 persen, kalau itu memang lantas katanya ada 6L, lagi-lagi loe, lagi-lagi loe. Lalu ada mazhab 0 persen. Biar semakin banyak calon anak bangsa yang menjadi berlian, bisa ikut tampil. Kalau 20 persen ya saya kira memang dikunci, sehingga mereka yang punya duit, dan backup dari luar negeri yang mungkin menang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya