SOLOPOS.COM - Amien Rais (tengah) memberikan keterangan tentang aliran dana kasus korupsi pengadaan alat kesehatan, di Jakarta, Jumat (2/6/2017).(JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Amien Rais menyebut ada kelompok pembela LGBT dan PKI yang mulai berani keluar sarang.

Solopos.com, JAKARTA — Isu PKI kembali muncul di awal 2018. Tak hanya itu, isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) juga kembali digunjingkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sepihak menuding ada kelompok-kelompok yang membela keberadaan LGBT dan sudah berani menampakkan diri.

“Mereka yang membela LGBT itu keluar dari sarangnya. Kemudian mencoba mempertahankan, mempropagandakan, bahkan membela mati-matian LGBT,” ujar Amien di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2018), dilansir Suara.com.

Selain itu, Amien mengatakan masih ada pihak yang ingin menghidupkan dan membangkitkan Partai Komunis Indonesia di Tanah Air. Mereka, kata Amien, sudah berani keluar dari “sarangnya” untuk menyebarkan paham komunisme. Tetapi Amien tidak menyebut orang yang dimaksud.

“Mereka yang membela komunis, ingin PKI bangkit kembali, itu keluar dari sarangnya, mereka sangat berani memperjuangkan gagasannya,” katanya.

Di hadapan Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan anggota bela diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Amien berharap seluruh anggota Tapak Suci lebih berani menentang kelompok tersebut.

“Kalau mereka yang mencoba [menyebarkan paham komunis] itu saja mencoba berani, maka kami harus berani lagi,” tandasnya. Baca juga: Sebut 5 Fraksi Dukung LGBT, Ketua MPR Dinilai Menyesatkan.

Pernyataan ini muncul hanya beberapa pekan setelah Ketua Umum PAN yang juga Ketua MPR, Zulkifli Hasan, menuding ada lima parpol di DPR yang membiarkan perbuatan LGBT dan nikah sejenis. Pernyataan ini dikecam sejumlah kalangan karena kenyataannya delapan fraksi di Panja Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang hadir dalam pembahasan soal LGBT setuju perilaku tersebut merupakan perbuatan pidana.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pernah menyampaikan dugaan bahwa isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) diarahkan untuk memperlemah dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi). Dugaan itu berdasarkan hasil survei SMRC tentang persepsi masyarakat terhadap isu tersebut.

“Isu kebangkitan PKI yang ditujukan untuk memperlemah dukungan rakyat pada Jokowi nampaknya bukan pilihan isu stategis yang berpengaruh,” kata Abbas dalam rilis hasil survei yang dipublikasikan di saifulmujani.com, Jumat (29/9/2017). Baca juga: SMRC Sebut Isu Kebangkitan PKI untuk Gerus Dukungan ke Jokowi.

Hasil survei menyebutkan 86,8 persen responden menyatakan tidak setuju anggapan kebangkitan itu. Hanya sekitar 12,6 persen responden yang setuju. Ketidaksetujuan pada isu kebangkitan PKI terlihat di antara pendukung Prabowo-Hatta maupun pendukung Jokowi-JK.

Namun, hasil survei SMRC ini memperlihatkan irisan pendukung Prabowo yang setuju isu kebangkitan PKI lebih besar dibanding dengan opini pendukung Jokowi. Sebanyak 19 persen pendukung Prabowo mengaku setuju isu kebangkitan PKI. Sementara itu, hanya 10 persen pendukung Jokowi yang percaya. Baca juga: Survei SMRC, Mayoritas Masyarakat Tak Percaya Isu Kebangkitan PKI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya