SOLOPOS.COM - Amien Rais saat akan menjalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10/2018). Antara/Reno Esnir/foc/18.

Solopos.com, JAKARTA - Mantan Ketua MPR sekaligus pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, angkat bicara terkait sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memarahi menteri saat rapat kabinet beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sikap marah yang ditunjukan Jokowi berlebihan dan video rapat kabinet tersebut seharusnya tidak perlu diungkap ke publik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Sekarang saya lihat ada dua kemungkinan. Pertama, Pak Jokowi sedang bermain sandiwara politik, dengan mengaduh-aduh. Biar rakyat kembali mempercayai Pak Jokowi, mencintai beliau," katanya dalam video yang diunggah ke akun Instagram @amienraisofficial, Kamis (2/7/2020).

Beergarden Colomadu Gelar Panggung Hiburan, Pengunjung Tak Pakai Masker

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, video rapat yang diunggah oleh Sekretariat Kabinet 10 hari setelah rapat tersebut hanya mengesankan kepada masyarakat bahwa yang membuat jengkel Presiden justru kinerja para menteri.

Amien Rais menilai video tersebut mencitrakan satu-satunya yang benar dan berkinerja baik hanya Jokowi, bukan para menterinya. Namun, dia menilai cara pemerintah memperlihatkan isi video rapat tersebut sudah terlambat.

Sebaiknya, lanjut Amien, video itu tidak perlu diumumkan ke publik. Justru hal itu merupakan kesalahan fatal. Kemarahan Jokowi yang awalnya terbatas malah dipublikasikan.

Covid-19 Seluruh Dunia: Kasus Positif Hampir 11 Juta, Sembuh 6 Juta

"Semua orang malah mengetahui dan umumnya ini jadi back lash. Kalau mau reshuffle, ya reshuffle. Jangan pilih yang begitu lagi dan harus cepat," ucap mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu.

Jokowi menyoroti rendahnya realisasi belanja kementerian di bidang kesehatan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6/2020). Hal itu terungkap dalam video rapat internal berisi arahan Jokowi itu baru diunggah kanal resmi Sekretariat Presiden di YouTube, Minggu (28/6/2020).

Jokowi memberikan contoh realisasi belanja di bidang kesehatan yang mendapatkan anggaran Rp75 triliun. "Baru keluar 1,53%, coba," jelas dia.

Kurang Ajar! Karyawan Starbucks di Jakarta Intip Payudara Pelanggan Lewat CCTV

Dampaknya, uang beredar di masyarakat tertahan. Pembayaran tunjangan, sambung Jokowi, untuk dokter, dokter spesialis, tenaga medis, mesti segera dikeluarkan. Selain itu, belanja-belanja untuk peralatan segera direalisasikan.

"Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran sehingga men-trigger ekonomi," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya