SOLOPOS.COM - Wuhan China telah menekan penyebaran virus corona di saat angka pasien Positif Covid-19 Amerika Serikat melonjak, 1 April 2020. (Reuters/Aly Song)

Solopos.com, JAKARTA - Amerika Serikat terus mendesak pemeriksaan terhadap China atas wabah virus corona Covid-19. Terbaru, Penasihat Gedung Putih Peter Navarro, Senin, menuduh bahwa China mungkin menahan data awal infeksi virus corona.

Rekan Positif Corona, 200 Pedagang Pasar Plupuh Sragen Tak Berjualan

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Navarro menyebut China ingin memenangkan persaingan komersial untuk membuat vaksin. Amerika Serikat telah berulang kali meminta Beijing untuk berbagi data awal mengenai wabah tersebut.

"Salah satu alasan mengapa mereka mungkin tidak membiarkan kami masuk dan memberi kami data tentang virus ini lebih awal. Mereka bersaing untuk membuat vaksin dan mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif. Itu adalah peluang bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia," kata Navarro kepada Fox Business Network.

"Tapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Trump," Kata Navarro.

Bandingkan Krisis Ekonomi 1998 dan Corona, JK Sarankan Jokowi Hemat Duit

Ia mengatakan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat telah memulai kerja sama dengan sejumlah perusahaan. Trump telah menunjuk Navarro, seorang kritikus keras China, untuk menangani masalah jalur pasokan yang berkaitan dengan pandemi virus corona.

Virus Corona China

Saat ini tidak ada perawatan atau vaksin yang disetujui untuk Covid-19. Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona yang telah membunuh lebih dari 165.854 orang secara global, dengan lebih dari 2,41 juta orang terinfeksi.

Amerika Serikat memiliki lebih dari 760.000 infeksi virus corona yang dikonfirmasi dan lebih dari 41.100 kematian. Pemerintah AS telah menghentikan kesepakatan dengan Johnson & Johnson dan Moderna Inc.

4 Orang Pasien Positif Covid-19, Ini 3 Kecamatan Zona Merah Boyolali

Amerika Serikat mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan setidaknya dua perusahaan lain untuk mempersiapkan produksi sejumlah besar vaksin corona.

Sebagian besar pejabat kesehatan masyarakat mengatakan tidak ada vaksin yang diperkirakan siap digunakan hingga setidaknya 2021. Karena itu masih harus diuji secara luas pada manusia sebelum diberikan kepada ratusan juta, jika bukan miliaran, orang untuk mencegah infeksi.

China telah menyetujui setidaknya tiga vaksin virus corona eksperimental untuk diuji pada manusia sejak wabah virus. Surat kabar Beijing Daily yang dikontrol pemerintah mengutip direktur di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China. Dikatakan bahwa China mungkin menggunakan vaksin eksperimental pada beberapa orang, seperti pekerja medis, pada awal tahun ini.

Terbanyak di Soloraya! Kasus Positif Covid-19 di Sukoharjo Jadi 17 Orang

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo minggu lalu mendesak diplomat tinggi China tentang perlunya transparansi penuh dan berbagi informasi dalam perang melawan virus. China menegaskan negara itu transparan dan telah mengkritik tajam pejabat AS yang meragukan hal itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya