SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Populasi ternak di Klaten yang siap untuk memenuhi kebutuhan kurban dipastikan masih mencukupi dengan perkiraan mencapai 10.000 ekor. Di sisi lain, harga ternak sapi serta kambing menjelang Iduladha saat ini relatif masih stabil.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Triyanto, mengatakan pemantauan ternak terus diintensifkan terutama pengawasan di pasar hewan. DKPP menyiapkan 38 tim pengawasan ternak yang disebar di setiap kecamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau saat ini pengawasan masih di pasar hewan dan tempat penampungan per wilayah Pos Kesehatan Hewan masing-masing,” kata Triyanto saat ditemui Solopos.com di Grha Bung Karno Klaten, Jumat (9/6/2023).

Soal pengawasan, Triyanto mengatakan sesuai surat dari pemerintah pusat, pengawasan dilakukan dengan memperhatikan penyakit hewan menular strategis. Apalagi pascawabah lumpy skin disease (LSD) dan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurutnya, kaitannya dengan persebaran LSD dan PMK, saat ini sudah ada surat edaran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakatan sepanjang tidak ada gejala bentol-bentol, ternak sah untuk kurban. “Sudah ada surat edarannya sehingga bisa memberikan kenyamanan masyarakat yang sudah mampu untuk melaksanakan kurban,” kata Triyanto.

Triyanto mengatakan populasi ternak di Klaten saat ini mencukupi untuk kebutuhan kurban pada Iduladha tahun ini. Jumlah total ternak sapi di Klaten yang siap untuk kebutuhan kurban sekitar 10.000 ekor.

Soal harga, Triyanto menjelaskan saat ini harga ternak relatif masih normal. Dia mencontohkan untuk ternak sapi yang layak menjadi ternak kurban saat ini berada pada kisaran Rp20 juta per ekor.

“Bobot untuk sapi seharga Rp20 juta itu sekitar 2 kuintal. Dagingnya itu bisa 1 kuintal. Untuk kambing harganya kisaran Rp2 juta sampai Rp5 juta,” jelas Triyanto.

Pengawasan di Pasar Hewan

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, juga menjelaskan pengawasan hewan ternak terus diintensifkan terutama di pasar hewan. Widiyanti mengatakan saat ini kasus PMK sudah menurun. Ia berharap masyarakat yang melaksanakan kurban tahun ini meningkat dan tidak lagi waswas.

“Maka pengawasan hewan di pasar itu menjadi hal yang penting untuk meyakinkan masyarakat bahwa hewan yang dibeli benar-benar sehat. Untuk tahun kemarin itu jumlah ternak sapi untuk kurban di Klaten sekitar 8.000 ekor. Untuk saat ini insyaallah stok yang siap jual lebih dari 10.000 ekor,” kata dia.

Salah satu peternak domba dan kambing dari Ciptahadi Karya Farm, Handaru Jati, 30, menyiapkan sekitar 120 domba dan kambing. Harga yang ditawarkan bervariasi antara Rp2 juta hingga Rp7 juta.

“Kalau menginginkan yang kelas super, kami Rp15 juta juga ada. Biasanya kami mematok harga dari harga timbangan,” kata Ndaru saat ditemui di salah satu kandang ternak di Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno.

Ndaru menjelaskan sudah ada sekitar 40 pemesan domba dan kambing untuk kebutuhan kurban saat Iduladha. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Klaten dan sekitarnya.

Soal penjualan, Ndaru mengatakan dilakukan secara offline maupun online. “Jadi kalau belum bisa datang ke kandang, kami mengakomodasi melalui WA [Whatsapp] atau DM [direct message] Instagram,” kata dia.

Ndaru menjelaskan harga yang ditawarkan sudah termasuk pengiriman ternak ke lokasi pemesan. Domba atau kambing yang dipesan biasanya dikirimkan pada H-2 atau H-1 Iduladha. “Kami kirimkan sampai ke lokasi. Kalau kurbannya masih menunggu satu atau dua hari, kami sertakan pakannya,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya