SOLOPOS.COM - Pelaksanaan salat Jumat di Masjid Agung Sukoharjo, Jumat (20/3/2020). (Solopos/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, SUKOHARJO –  Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo melonggarkan pembatasan rumah ibadah di enam kecamatan yang tidak terpapar pandemi Covid-19.

Di Kabupaten Makmur, ada enam kecamatan yang belum terpapar wabah Covid-19. Yakni Sukoharjo, Tawangsari, Weru, Bulu, Polokarto dan, Gatak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Masjid di wilayah zona hijau bisa menggelar salat berjamaah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Umat muslim harus menerapkan physical distancing dan memakai masker,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, Jumat (5/6/2020).

Wardoyo meminta agar gugus tugas di tingkat kecamatan mengawasi relaksasi atau pelonggaran pembatasan rumah ibadah.

“Gugus tugas di tingkat kecamatan harus memetakan rumah ibadah yang menerapkan kenormalan baru maupun yang masih tutup. Yang jelas, protokol kesehatan wajib diterapkan demi memutus mata rantai penularan pandemi Covid-19,” ujar dia.

Waspada Superspreader! Faktor Utama Penyebaran Virus Corona 

Kendati demikian, rumah ibadah yang terletak di pinggir jalan raya tetap dilarang untuk kegiatan keagamaan. Sebab, berpotensi digunakan masyarakat yang berasal dari daerah terpapar virus Covid-19.

Pengguna jalan yang berasal dari daerah terpapar pandemi Covid-19 dikhawatirkan melakukan aktivitas keagamaan di rumah ibadah itu.

Pembukaan kembali rumah ibadah di sebagian wilayah Sukoharjo dilakukan menyusul regulasi yang diterbitkan Menteri Agama, Fachrul Razi.

Aturan itu berupa surat edaran No 15/2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah Dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Masa Pandemi. Regulasi itu mengatur kegiatan keagamaan di rumah ibadah yang menerapkan protokol kesehatan.

Balik ke Perantauan Tanpa Surat, Warga Wonogiri Andalkan Google Maps Lewat Jalan Kampung

Wilayah Terpapar Covid-19

Sementara enam kecamatan lain di Sukoharjo yang terpapar virus corona yaitu Kartasura, Grogol, Baki, Mojolaban, Bendosari dan, Nguter. Camat Grogol, Bagas Windaryatno, menyatakan Grogol merupakan wilayah dengan jumlah pasien positif corona terbanyak, yakni 31 orang.

Hanya empat desa dari jumlah total desa se-Kecamatan Grogol sebanyak 14 desa yang tidak terpapar virus corona. Keempat desa itu yakni Parangjoro, Pandeyan, Pondok dan Kadokan.

Pria Karyawan Pertambangan Kalimantan di Kebakkramat Karanganyar Positif Covid-19

Jadi, pelonggaran pembatasan rumah ibadah di Grogol juga hanya diberlakukan di wilayah yang tidak terpapar virus corona.

“Rumah ibadah di wilayah tak terpapar virus corona diberi kesempatan untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan dengan protokol kesehatan. Dengan catatan hanya diperbolehkan untuk warga setempat. Misalnya, warga di satu rukun tetangga/rukun warga (RT/RW),” papar dia.

Bagas meminta masyarakat benar-benar menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah saat menunaikan salat di masjid dan musala. Para pengurus takmir masjid diminta proaktif memperingatkan jemaah yang tiak memakai masker dan menerapkan physical distancing. Selain itu, area masjid harus disemprot disinfektan secara rutin.

Terciduk Indehoi di Hotel Melati Klaten, 5 Pasangan Kumpul Kebo Cuma Disanksi Wajib Lapor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya