SOLOPOS.COM - Ilustrasi kapal selam (chinesedefense.com)

Solopos.com, SURABAYA–Pemerintah memproyeksikan akan memiliki 12 kapal selam secara bertahap hingga 2024 untuk memperkuat pertahanan NKRI di jalur laut.

Direktur Utama PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin mengatakan untuk memenuhi harapan Kementerian Pertahanan agar kapal-kapal perang bisa diproduksi di dalam negeri, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan infrastruktur dan sarana pembangunan untuk kapal selam.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

“Kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) 105 meter dan Kapal Cepat Rudal (KCR)-60 meter sudah dilaksanakan, tinggal kapal selam yang sekarang masih dalam tahap pembangunan sarana infrastrukturnya,” katanya saat peluncuran KCR-60 Meter ke-2, Rabu (28/5/2014).

Hingga saat ini PAL Indonesia telah memproduksi 43 kapal patroli mulai berukuran 28 meter hingga 57 meter, serta kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 105.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Marsetio mengatakan bahwa saat ini Indonesia masih memesan 2 kapal selam yang dibuat di Korea Selatan dan digarap oleh PT PAL Indonesia.

“Indonesia adalah Negara maritim yang banyak pintu masuknya, tapi kami sudah menghitung kekuatan yang dibutuhan untuk perlindungan di laut yakni minimal memiliki 12 kapal selam, 16 KCR-60 meter dan 16 KCR-40 meter,” ujarnya.

Laksamana Marsetio menjelaskan KCR-60 sangat dibutuhkan karena berfungsi sebagai kapal patroli yang mampu melumpuhkan sasaran di atas permukaan laut maupun udara. “Kapal ini juga difungsikan untuk pengintaian, dan menyerang dengan cepat juga menghancurkan target sekali pukul,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan Indonesia akan memiliki kapal-kapal perang unggulan dalam 3 periode ke depan, antara lain pada periode 2010-2014 pemerintah memproyeksikan pembuatan kapal KCR-60 meter, pada periode 2015-2019 direncanakan pembuatan kapal KCR-40 meter dan pada 2020-2024 untuk pembuatan kapal selam.

“Kalau punya kapal-kapal itu, saya kira akan mampu melindungi negara kita. Apalagi seperti KCR-60 yang memiliki 4 rudal dengan jarak tembak 140 Km. Melalui sistem transfer of technology (ToT), ke depan rudal bisa buat sendiri di sini,” ujarnya.

Selain diproduksi oleh PAL Indonesia, Kemenhan juga memesan kapal-kapal perang kepada perusahaan swasta lain.

Sebelumnya pemerintah dan DPR telah menyepakati alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur dan industri kapal selam di Surabaya yakni US$250 juta. Dana tersebut masuk dalam APBN-Perubahan 2014 yang rencananya dicairkan secara bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya