SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA — Forum Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah memilih Sunanto sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 2018—2022. Pada pemilihan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu, Rabu (28/11/2018) malam, Sunanto meraih 590 suara mengalahkan dua kandidat lainnya yaitu Ahmad Labib 292 suara, dan Ahmad Fanani 266 suara.

Dengan meraih suara terbanyak, Cak Nanto, panggilan akrab Sunanto, berhak menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak yang telah memimpin organisasi itu pada periode 2014—2018.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sunanto bukanlah orang baru di PP Pemuda Muhammadiyah. Pada masa kepemimpinan Dahnil, alumnus Jurusan Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu menjabat sebagai Ketua Hikmah dan Hubungan Antarlembaga.  Sembari mengurus Pemuda Muhammadiyah, Sunanto juga berkecimpung di Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Sejak 2017, posisinya di lembaga pemantau pemilu itu sebagai Koordinator Nasional, menggantikan Mochammad Afifuddin yang terpilih sebagai komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Cak Nanto bukanlah aktivis baru di keluarga Muhammadiyah. Pria kelahiran Lobuk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, 24 September 1980 itu, merupakan kader tulen persyarikatan yang tumbuh dan berkembang dari proses perkaderan Muhammadiyah. Bahkan sejak kecil, Cak Nanto tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Sumenep.

Di kampungnya itu Sunanto menempuh pendidikan dasar hingga menengah. Saat mengenyam bangku SMA Muhammadiyah 1 Sumenep, Sunanto aktif di Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM)—sekarang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)–dan tercatat pernah menjadi Sekretaris IRM Sumenep.

Lalu dia melanjutkan pendidikan di UMS dan menetap di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UMS, Makamhaji, Kartasura. Dia pun aktif di kepengurusan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Sunanto bahkan pernah menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Jawa Tengah.

Rapat formatur Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah memutuskan Sunanto akan didampingi oleh Sekretaris Jenderal, Dzul Fikar Ahmad Tawalla. Sunanto menegaskan tak akan menyeret Pemuda Muhammadiyah ke dalam politik praktis. “Seperti yang saya katakan, Pemuda Muhammadiyah tidak akan saya seret ke politik praktis. Tapi akan kami gerakkan individu yang memiliki potensi untuk berpolitik,” kata dia.

Baginya, nama besar Pemuda Muhammadiyah begitu besar telah ditorehkan oleh Ketua Umum lama, Dahnil Anzar Simanjuntak. Untuk itu, ke depan ia ingin membawa Pemuda Muhammadiyah semakin kuat dan maju. “Dan lebih mampu mengantarkan kader-kadernya di orbitasinya,” kata dia.

Ke depan, sebutnya, Pemuda Muhammadiyah harus memperkukuh gerakan di bawah tenda besar tauhid, ilmu, dan amal. “Pemuda Muhammadiyah akan terus bergerak memajukan bangsa,” paparnya.

Disinggung soal kasus Apel dan Kemah Pemuda Islam 2017 yang menyeret Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto menyatakan untuk tahap awal akan mengumpulkan informasi. Dia menjelaskan akan berupaya mengawal kasus tersebut dan akan memberikan pendampingan. “Insya Allah saya tanya terlebih dahulu [ke pengurus lama],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya