SOLOPOS.COM - SMAN 2 Solo yang saat ini berada di Kecamatan Banjarsari akan dipindah ke Kecamatan Pasar Kliwon (Akhmad Ludiyanto/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Para alumni SMAN 2 Solo tak setuju jika eks sekolah mereka dipindah dari Kecamatan Banjarsari ke Pasar Kliwon.

Slah satu alumnus angkatan 1988 Prihandono, mengatakan tidak setuju dengan rencana pemindahan tersebut. Sebab SMAN 2 memiliki sejarah yang panjang di lokasi yang ditempati saat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Secara pribadi saya bukan kurang setuju, tapi tidak setuju karena di sanalah sejarah SMAN 2 dan telah melahirkan para alumni,” ujarnya kepada Solopos.com, Sabtu (26/9/2020).

Pemindahan juga butuh biaya besar. Sedangkan saat ini pemerintah juga tengah membutuhkan biaya untuk penanganan Covid-19.

Dia menilai rencana pemindahan sekolah merupakan imbas dari kebijakan zonasi oleh pemerintah yang notabene adalah kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang akan selalu berganti orangnya.

Sehingga kebijakan zonasi ini dimungkinkan akan berubah/diubah oleh menteri lainnya di waktu mendatang. “Pemindahan ini kan karena zonasi yang dibuat oleh menteri. Kalau menterinya berganti-ganti, apakah ada jaminan zonasi kebijakan akan terus dipertahankan sedangkan kita sudah terlanjur memindahkan sekolah dengan biaya yang besar?,” imbuhnya.

Tim Gabungan Gelar Razia Di Solo, 114 Knalpot Brong Disita

Karena itu, ia mengusulkan agar pemerintah baik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengkaji ulang rencana pemindahan SMAN 2 dari wilayah Banjarsari ke wilayah Pasar Kliwon.

“Alangkah baiknya jika kebijakan zonasinya yang diubah, daripada harus memindahkan sekolah. Misalnya dengan menambah kapasitas jalur siswa berprestasi dari zona yang sama. Sehingga siswa yang diterima nanti bukan hanya karena dekat jaraknya dengan sekolah, tetapi juga yang berprestasi. Kebijakan zonasi yang sekarang ini melemahkan kompetisi. Yang penting jaraknya dekat bisa sekolah di sekolah favorit,” kata Prihandono yang kini tinggal di Kartasura, Sukoharjo tersebut.

37 Pegawai KPK Mundur, Ini Tanggapan ICW

Mengevaluasi Sistem Zonasi

Alumnus lainnya, Mitha Nugrahani mengatakan hal senada dengan Prihandono bahwa ia tidak setuju dengan pemindahan sekolah. Namun di sisi lain, Mitha yang kini menjadi guru di SMAN 2 juga tunduk terhadap kebijakan pemerintah.

“Sebagai pribadi, saya tidak setuju dengan pemindahan SMAN 2 ke Pasar Kliwon. Bagaimana pun, SMAN 2 yang di Margoyudan ini sudah menjadi bagian dari sejarah para alumninya. Tetapi saya juga seorang guru yang memahami kebijakan pemerintah dalam hal pemerataan pendidikan. Kasihan juga warga Pasar Kliwon tidak bisa sekolah di kotanya sendiri,” ujar guru Fisika SMAN 2 Solo ini.

Ia juga mengusulkan pemerintah mengevaluasi sistem zonasi untuk mengakomodasi siswa dari daerah tertentu di kotanya sendiri. Sehingga pemindahan sekolah tidak perlu dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya