SOLOPOS.COM - Aksi long march dan doa bersama ratusan siswa SMA Kolose De Britto dalam merayakan kelulusan, Selasa (2/5/2017). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Bekerja sama dengan Paguyuban Alumni SMA Kolese de Britto, BCA untuk kedua kalinya kembali selenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Bandara Kulonprogo dan Akselerasi Pembangunan Ekonomi Yogyakarta”

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 
Harianjogja.com, SLEMAN – Program Bakti BCA mendukung upaya pengembangan industri pariwisata di berbagai daerah, termasuk di DIY. Bekerja sama dengan Paguyuban Alumni SMA Kolese de Britto, BCA untuk kedua kalinya kembali selenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Bandara Kulonprogo dan Akselerasi Pembangunan Ekonomi Yogyakarta”.

Hadir untuk membuka acara ini, Komisaris Independen BCA sekaligus Ketua Dewan Penasehat Paguyuban Alumni SMA Kolese de Britto Cyrillus Harinowo di Hotel Royal Ambarrukmo, Jumat (25/8/2017).

Seminar ini diisi oleh pemaparan dan diskusi dari narasumber-narasumber yang mumpuni di bidangnya. “Kami bekerjasama dengan Paguyuban Alumni SMA Kolese de Britto, menyelenggarakan seminar hari ini untuk mengulas pembangunan Bandara NYIA Kulonprogo dari berbagai aspek, mulai dari fiskal, pariwisata, dan ekonomi regional,” katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Jumat (25/8/2017).

Pihaknya menilai, Bandara tersebut dapat menjadi salah satu alternatif bandara yang layak dan representatif sekaligus menjadi solusi yang tepat menghadapi ledakan wisatawan domestik dan mancanegara. Menurut Cyrillus, Jogja sebagai destinasi wisata terbesar kedua di Indonesia sesudah Bali sangat berkepentingan terhadap keberadaan bandara baru.

Apalagi menghadapi lonjakan wisatawan domestik dan mancanegara yang mencapai 7,2 juta penumpang per tahunnya. “Karenanya, pembangunan Bandara NYIA sangat dinantikan dan menjadi tonggak yang teramat penting bagi akselerasi ekonomi di DIY,”lanjutnya.

Bandara yang ditargetkan dapat beroperasi efektif pada 2019 itu akan berdiri di atas tanah seluas 600 hektar. Harapannya, bandara itu mampu menampung 14 juta penumpang per tahunnya, bahkan diproyeksikan untuk diperbesar menjadi 21 juta penumpang per tahun dalam beberapa tahun ke depan.

“Keberadaan Bandara di Kulonprogo sangat strategis bagi perkembangan industri pariwisata di DIY. Bandara tersebut akan menerima penerbangan langsung dari mancanegara dan berpotensi menjadi gerbang utama wisatawan ke berbagai destinasi seperti Borobudur,” ujarnya.

Tentunya, kata Cyrillus, pembangunan Bandara tersebut menjadi peluang besar yang harus disadari oleh masyarakat. “Melalui Seminar Nasional ini, kami berharap dapat menggalang dukungan masyarakat terhadap pembangunan ini,” tambah Cyrillus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya