SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

internet

[SPFM], Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap beras saat ini sangat tinggi, bahkan tertinggi di dunia. Orang Indonesia mengkonsumsi beras hingga 130 kilogram sampai 140 kilogram per tahun per orang. Angka ini hampir separuhnya jika dibanding negara-negara di Asia lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi semacam ini didorong pula oleh anggapan bahwa orang Indonesia terutama di Jawa serasa belum makan jika belum makan nasi. Kalau makan ya nasi. Padahal, karbohidrat yang dikandung nasi, juga ada di bahan makanan lain. Sebut saja umbi-umbian, seperti singkong yang belum banyak dimanfaatkan sebagai pengganti nasi.

Sebenarnya, upaya untuk mengganti nasi juga sudah dilakukan. Pemerintah sering mengingatkan ada suatu hari yang disebut ‘one day no rice’. Tapi, upaya ini belum maksimal. Repotnya lagi, kita seolah sudah menempatkan mie instan sebagai pengganti nasi. Padahal, bahan pembuat mie tidak dihasilkan di Indonesia dan harus diimpor dari negara lain.
Andai saja, seperti yang dikatakan Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, masyarakat Indonesia bias menghemat beras, Indonesia bisa menjadi pengekspor beras. Bukan pengimpor beras.

Nah, sekarang persoalannya, mampukah kita mengurangi konsumsi beras?  Kira-kira apa umbi-umbian apa yang cocok untuk menggantikan nasi?Sampaikan pendapat dan komentar Anda melalui Dinamika 103 edisi Kamis  (15/12) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/ary]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya