Alquran Braille Jadi Teman Ngabuburit Tuna Netra di Semarang

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash;</strong> Banyak hal yang bisa dilakukan umat muslim saat menunggu waktu buka puasa atau ngabuburit. Mulai dari jalan-jalan menikmati pemandangan alam hingga belajar membaca Alquran, seperti yang dilakukan para penyandang tuna netra di Semarang yang memberikan sebuah<a title="Kisah Inspiratif: Belajar dari Youtube, Karya Simon Tembus Pasar Asia" href="http://semarang.solopos.com/read/20180425/515/912557/kisah-inspiratif-belajar-dari-youtube-karya-simon-tembus-pasar-asia"> kisah inspiratif.</a></p><p>Meski memiliki keterbatasan fisik, para penyandang tuna netra di Perum Jatisari Asri, Blok D, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, terlihat tekun melafalkan ayat-ayat suci dari Alquran yang ada di depannya saat <em>Semarangpos.com</em> mendatangi, Selasa (22/5/2018) sore.</p><p>Alquran yang mereka baca rupanya berbeda dengan Alquran lain, karena ditulis dengan huruf braille. Setiap hari, selama bulan puasa, aktivitas membaca Alquran braille itu rutin digelar penyandang <a title="Pilkada 2018: KPU Tebar 63.974 Template Tuna Netra untuk Pilgub Jateng" href="http://semarang.solopos.com/read/20180411/515/909859/pilkada-2018-kpu-tebar-63.974-template-tuna-netra-untuk-pilgub-jateng">tuna netra </a>&nbsp;di rumah yang juga menjadi markas Yayasan Sahabat Mata.</p><p>Mereka terlihat antusias melafalkan ayat demi ayat yang tertulis di Alquran braille itu sambil menunggu waktu buka puasa atau ngabuburit.</p><p>Salah satu penyandang tuna netra, Sofyan, mengaku cukup terbantu dengan Alquran braille itu. Ia bahkan mampu mengajari rekan-rekannya dalam melafalkan ayat-ayat suci dengan Alquran braille tersebut.</p><p>&nbsp;&ldquo;Kitab Alquran braille ini cukup bermanfaat untuk mengajari teman-teman membaca dan melafalkan ayat suci dengan baik dan benar,&rdquo; ujar Sofyan saat berbincang dengan <em>Semarangpos.com.</em></p><p>Pemilik Yayasan Sahabat Mata, Basuki, mengaku aktivitas belajar Alquran braille sudah berjalan sejak 2008 lalu. Ketika bulan puasa, rutinitas mengaji dengan Alquran Braile ditambah menjadi tiap sore selama satu jam, mulai pukul 16.00-17.00 WIB.</p><p>&ldquo;Setelah itu, acara dilanjutkan kultum [kuliah tujuh menit] dan diakhiri dengan buka puasa bersama,&rdquo; terang Basuki.</p><p>Selama puasa, ia sesekali menguji kemampuan rekan-rekannya dalam melafalkan Alquran. Bahkan, untuk jemaah yang tak bisa datang bisa ikut serta dalam melafalkan Alquran braille secara <em>online</em> melalui telepon.</p><p>&ldquo;Itu solusi yang kita gunakan ketika ada penyandang tuna netra yang tak bisa datang karena terkendala jarak rumah,&rdquo; imbuh Basuki.</p><p>Menurut Basuki ada 200 santri tuna netra seluruh Indonesia yang ikut lomba khatam Alquran braille secara <em>online</em>. Ke-200 santri tuna netra itu dibagi dalam enam kelas dengan dipandu 22 instruktur yang tersebar di Semarang, Sidoarjo, Bogor, Indramayu, Jakarta, Sukabumi, Bandung, dan Aceh.</p><p>&ldquo;Siapa yang paling cepat khatam dapat hadiah. Hadiahnya berupa pulsa senilai Rp50.000,&rdquo; tutur Basuki.</p><p>Basuki berharap dengan <a title="Kisah Inspiratif Mantan TKI Ajari Mengaji 105 Santri di Wonogiri" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180517/495/916525/kisah-inspiratif-mantan-tki-ajari-mengaji-105-santri-di-wonogiri">mengaji Alquran</a> braille, rekan-rekan sesama tuna netra jadi memiliki pedoman untuk hidup lebih baik. Rekan-rekannya jadi menerima kekurangan fisik tanpa menyalahkan siapa pun.</p><p>&ldquo;Awalnya tantangan sangat berat, terutama dari teman tuna netra sendiri. Mereka sudah biasa dimanfaatin organisasi tertentu, jadi berpikir saya akan melakukan hal serupa. Tapi, lambat laun mereka paham dan dengan sendirinya mau belajar mengaji dengan Alquran braille,&rdquo; tutur Basuki.&nbsp;</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM