SOLOPOS.COM - Pembudidaya alpokat Kalibening, Agus Riyadi, memamerkan varietas andalannya saat acara Gelar Buah Nusantara di Ek-View Edupark 2022, Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (24/9/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG – Kabupaten Semarang merupakan daerah yang subur yang sangat cocok untuk membudidayakan aneka komoditas pertanian dan buah-buahan. Salah satu varietas buah yang berhasil dikembangkan di Kabupaten Semarang adalah alpokat Pangeran atau yang secara resmi didaftarkan dengan nama alpokat Kalibening.

Alpokat Kalibening ini pun turut dipamerkan dalam Gelar Buah Nusantara 2022 Ek-View Agroedupark di Kebun Benih Hortikultura Karanggeneng, Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (24/9/2022). Pembudidaya alpokat Kalibening, Agus Riyadi, mengaku sudah mengembangkan alpokat tersebut sejak 2014.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Waktu itu saya dan masyarakat sudah produksi alpokat sejak lama. Cuma buahnya kecil-kecil dan kulitnya tidak halus,” ungkap Agus, petani alpokat asal Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, saat dijumpai Solopos.com di Gelar Buah Nusantara 2022, Sabtu.

Selang beberapa waktu, Agus mendapati antara puluhan pohon alpokatnya ada beberapa pohon yang selalu menghasilkan buah berukuran besar dan berbentuk lonjong. “Saya pikir waktu itu, sepertinya ini varietas baru yang perlu saya kembangkan dan lisensikan. Tujuannya agar penghasilan masyarakat terdongkrak dengan tanaman yang bernilai ekonomi bagus,” beber Agus.

Agus pun menamainya dengan alpokat Pangeran, meski oleh Dinas Pertanian Kabupaten Semarang alpokat budidaya Agus itu didaftarkan dengan nama Kalibening.

Baca juga: Semarang Surga Alpukat Wina Ukuran Jumbo di Jawa Tengah

Berbekal alpokat Pangeran alias Kalibening andalannya, Agus pun mulai gencar mempromosikan unit usahanya di Pusbikat (Pusat Bibit Alpokat).

“Saya pernah menjuarai Santripreneurship 2019 untuk Kategori Bidang Usaha dan Jasa. Capaian lain adalah ketika varietas kami dipajang di Istana Negara,” kata Agus.

Agus menjual setiap bibit alpokat Kalibening mulai Rp50.000 sampai Rp150.000. Agus juga menggandeng beberapa petani di Jawa Barat dan Jawa Timur, serta kota-kota di Sumatra seperti Padang dan Palembang dengan sistem bagi hasil.

Baca juga: Pamerkan Hasil Urban Farming, Pemkot Semarang Gelar Oude Stad Landbouwmarkt

“Kalau pembeli bibitnya sampai Kalimantan dan Papua. Buahnya sendiri kalau dijual grosir sekitar Rp35.000 per kilogram dan dibanderol di angka Rp40.000 per kg kalau dijual eceran,” jelasnya.

Gelar Buah Nusantara 2022 akan digelar Ek-View Agroedupark, Kebun Benih Hortikultura Karangggeneng, Gunungpati, Kota Semarang selama dua hari, Sabtu-Minggu (25/9/2022). Pengunjung yang hadir pun hanya diminta membayar karcis masuk sekaligus parkir Rp2.000. Dalam acara ini, pengunjung bisa menikmati aneka buah yang dikembangkan petani lokal secara cuma-cuma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya