SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok pupuk (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR–Alokasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Karanganyar mengalami pengurangan sebanyak 2.000 ton. Pada 2013, alokasi pupuk urea bersubsidi sebanyak 20.000 ton, kini hanya dijatah sebanyak 18.000 ton.

Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Distanbunhut) Karanganyar, Siti Maesyaroh, mengatakan sesuai peraturan Gubernur Jateng (Pergub), terjadi pengurangan alokasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Karanganyar. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengurangi penggunaan pupuk urea di kalangan petani.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Memang ada pengurangan alokasi pupuk urea bersubsidi sekitar 2.000 ton. Saya kira stok pupuk urea bersubsidi masih cukup,” katanya saat ditemui wartawan, Rabu (5/2/2014).

Menurut Siti, pengurangan alokasi pupuk urea bersubsidi tak hanya terjadi Bumi Intanpari namun seluruh kabupaten/kota se-Jateng. Penyaluran pupuk urea bersubsidi pada 2013 lalu masih tersisa ribuan ton. Pupuk urea tersebut akan disalurkan ke para petani pada tahun ini.

Selain urea bersubsidi, alokasi beberapa jenis pupuk lainnya juga berkurang. Misalnya, pupuk SP 36 mengalami penurunan sebanyak 139 ton dari 6.300 ton menjadi 6.160 ton. Selain itu, pupuk organis juga menyusut tajam dari 10.150 ton menjadi 4.835 ton. “Jadi tak hanya Karanganyar, pengurangan alokasi pupuk urea bersubsidi dilakukan di seluruh daerah di Jateng,” jelas dia.

Soal penyelewengan penyaluran pupuk urea bersubsidi, Siti menjelaskan pihaknya telah membentuk tim pengawas yang bertugas memonitor dan mengawasi penyaluran pupuk ke setiap kecamatan. Penyelewengan penyaluran pupuk urea bersubsidi dipengaruhi diswaritas harga di pasaran. Harga pupuk bersubsidi jaluh lebuh murah dibanding pupuk non subsidi sehingga rawan diselewengkan oleh pihak-pihak yang ingin mengeruk keuntungan pribadi.

Apabila para petani menemukan penyelewengan pupuk urea bersubsidi diminta agar segera dilaporkan sehingga bisa ditindaklanjuti. “Segera laporkan ke petugas penyuluh pertanian atau instansi terkait bila menemukan penyelewengan penyaluran pupuk urea bersubsidi.”

Sementara seorang petani asal Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Tukino meminta penambahan jatah pupuk urea bersubsidi. Penyaluran pupuk urea dilakukan langsung oleh gabungan kelompok tani (gapoktan). Biasanya, penyaluran pupuk urea langsung dibagikan kepada seluruh anggota gapoktan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya