SOLOPOS.COM - Pasangan Hendra/Ahsan (PBSI)

All England 2016 yang telah berjalan, diakui oleh PBSI meleset dari target awal.

 

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

 

Harianjogja.com, JAKARTA — Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengaku hasil pertandingan putaran ke dua turnamen All England 2016 meleset dari target yang telah ditetapkan.

“Hasil ini harus kami terima dan wakil yang tersisa harus tetap fokus untuk mencapai target yang diharapkan. Kami menerima kegagalan dan bertanggung awab atas hasil ini,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rexy Mainaky di Birmingham, Inggris, seperti dilansir PBSI dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (11/03/2016).

Indonesia menempatkan sepuluh wakil dalam turnamen tingkat superseries premier itu. Tetapi, hanya Praveen Jordan/Debby Susanto dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang lolos ke putaran perempat final.

Target PBSI meleset pascakekalahan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi pada putaran ke dua yang berlangsung di Birmingham, Inggris, Kamis malam waktu setempat.

Sementara pada nomor tunggal putri, Maria Febe Kusumastuti dan Linda Wenifanetri tumbang dari lawan-lawan mereka. Tommy Sugiarto yang turun pada nomor tunggal putra juga tersingkir pada pertandingan putaran ke dua kejuaraan berhadiah total 550 ribu dolar AS itu.

Dua pasangan putri Anggia Shitta Awanda/Mahadewi Istirani Ni Ketut dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari terlibas pada pertandingan putaran ke dua oleh pasangan-pasangan unggulan asal Denmark dan Korea.

“Banyak wakil negara lain yang juga meleset dari target pada All England seperti Lee Chong Wei dan Chen Long. Hasil tidak terduga dari Indonesia adalah pertandingan Hendra/Ahsan dan Greysia/Nitya,” ujar Rexy.

Namun, Rexy berharap kekalahan wakil-wakil Indonesia pada All England 2016 bukan halangan untuk tetap merebut poin Olimpiade.

“Seperti Greysia/Nitya, mereka semestinya telah mengawali All England dengan turnamen pemanasan di Jerman Terbuka 2016. Target mereka pada All England ini. Tetapi, mereka belum dapat mencapai target itu. Kami harus menyiapkan rencana lagi untuk mereka,” kata Rexy.

Turnamen All England, lanjut Rexy, dapat menjadi cerminan pertarungan Olimpiade Rio 2016 menyusul tekanan permainan yang tidak terduga dari lawan-lawan non-unggulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya