SOLOPOS.COM - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. (Badmintonindonesia.org)

Titel runner up German Open 2018 jadi bekal bagi Fajar/Rian.

Solopos.com, MULHEIM—Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto memang gagal meraih gelar juara di German Open 2018 setelah dikalahkan pasangan Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko di babak final. Ganda putra Indonesia itu takluk dua game langsung 16-21, 18-21 dalam laga yang berlangsung di Innogy Sportshalle, Minggu (11/3/2018) malam WIB. Namun ada secercah harapan dari pasangan muda itu jelang pelaksanaan All England, 14-18 Maret.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ya, Fajar/Rian menjadi salah satu pasangan yang dipercaya PBSI untuk tampil di turnamen bergengsi di Birmingham itu. Penampilan mereka yang mampu menembus babak final German Open tentu meningkatkan kepercayaan diri kontingen ganda putra Indonesia untuk berbicara banyak di All England. Selama ini cenderung hanya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang digadang-gadang berprestasi di turnamen bergengsi.

Mohammad Ahsan menilai banyak kemajuan yang diraih Fajar/Rian seusai menjuarai Malaysia Masters 2018 Januari lalu. Ahsan menyebut serangan pasangan muda itu sangat bagus. Ahsan dan Hendra Setiawan memang sempat merasakan kemampuan Fajar/Rian saat bertanding di semifinal German Open. Hendra/Ahsan takluk dua game langsung 22-20, 22-20. (baca juga: GERMAN OPEN 2018: Ditundukkan Wakil Jepang, Fajar/Rian Jadi Runner Up)

“Mereka banyak kemajuan, Kami terus-terusan diserang. Selain tekanan yang bagus, mereka enggak gampang dimatikan dari segi permainan. Lebih rapi dari sebelumnya,” puji Ahsan seperti dilansir badmintonindonesia.org.

Meski hanya menjadi runner up German Open, Fajar/Rian sukses melompat di klasemen BWF dari posisi 12 menjadi posisi 10. Prestasi itu tentu memberi kepercayaan tersendiri bagi Fajar/Rian yang bakal menghadapi pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dalam babak pertama All England, Rabu (14/3/2018). Fajar/Rian berpotensi bertemu Marcus/Kevin jika sukses melenggang ke babak kedua.

Fajar menilai dirinya dan Rian sebenarnya mampu mengimbangi Takuto/Yuki terutama di babak kedua. Mereka bahkan sempat unggul jauh 11-6 di game kedua. Namun angin mulai berubah saat servis Fajar berulangkali dianggap fault oleh hakim. Fajar/Rian sedikitnya memberi lima poin gratis bagi lawannya lantaran keputusan itu.

“Dari pertama sudah enak banget mainnya, tapi konsentrasi saya jadi buyar saat servis dinyatakan fault. Seandainya servis saya salah, kenapa dari babak pertama turnamen tidak ada yang menyalahkan?,” ucap Fajar dengan nada kecewa.

Meski demikian, Fajar/Rian mengakui lawan bermain lebih baik dengan jarang membuat kesalahan sendiri. Rian mengakui ia dan Fajar bermain terburu-buru ingin mematikan lawan. Problem servis juga memengaruhi konsentrasi Fajar sehingga pola permainan mereka tak dapat berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya