SOLOPOS.COM - Sampah terlihat berserakan seusai Gebyar Pasar Rakyat 2017 di Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Solo, Jumat (22/12/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Keraton Solo meminta penyelenggara Gebyar Pasar Rakyat di Alkid membersihkan kawasan itu dari sampah.

Solopos.com, SOLO — Kawasan Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sisi barat mendadak menjadi kumuh setelah kawasan itu dipakai untuk Gebyar Pesta Rakyat selama hampir sebulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi ini membuat pengelola Alkid Keraton Solo geram. Mereka menuntut penyelenggara Pesta Rakyat mengembalikan kondisi Alkid seperti sebelum dipakai acara itu. Pantauan Solopos.com, tumpukan sampah ada hampir di setiap sudut Alkid sisi barat. (Baca: Gebyar Pasar Rakyat di Alkid Keraton Solo Dikira Sekatenan)

Selain sampah plastik, sampah sisa keranjang tempat gerabah milik pedagang juga berserakan di alun-alun. Sisa-sisa terpal, papan, kain, bahkan bantal bekas menumpuk di beberapa tempat membikin kawasan itu tak ubahnya seperti tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

Belum lagi genangan air yang juga dipenuhi sampah membuat Alkid terlihat kumuh. Kondisi ini otomatis merusak tatanan tanah dan rumput di kawasan wisata itu.

Pengelola Alkid Keraton Solo, K.R.M.H. Adityo Soeryo Herbanu, meminta penyelenggara Pesta Rakyat bertanggung jawab mengembalikan keindahan dan kebersihan kawasan Alkid. “Di sana ada mahesa [kerbau] kagungan Dalem. Kalau rusak dan banyak sampah kami khawatir mahesa akan memakan kotoran sisa sampah,” kata Herbanu, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (22/12/2017). (Baca: Belum Dibuka, Mainan di Gebyar Pasar Rakyat Solo Sudah Diburu)

Kerusakan tanah dan rumput, menurut Herbanu, juga tidak bisa ditoleransi. Padahal sesuai perjanjian kerja sama, penyelenggara Pesta Rakyat wajib menjaga kebersihan dan keindahan Alkid.

“Tanah di sisi barat rusak, rumput-rumput hilang padahal mahesa di sana itu butuh makan rumput. Jadi kalau dilihat sekarang Alkid itu sudah seperti TPA,” tutur dia.

Seorang pedagang kaki lima di Alkid, Wagiyem, asal Baluwarti, juga menyayangkan kondisi Alkid saat ini yang tak beda jauh dengan tempat pembuangan sampah. “Kemarin waktu masih ada pedagang enggak kelihatan. Tapi begitu pedagang angkat kaki, wah sampahnya berserakan menumpuk di sana-sini. Bahkan bau tak sedap mulai tercium,” kata Wagiyem.

Dia berharap pihak terkait membersihkan Alkid karena selain menjadi objek wisata, Alkid juga sering menjadi tempat anak-anak sekolah berolahraga. “Enggak enak rasanya kalau kumuh seperti ini.”

Pemilik Sinergi EO, Daryono, selaku penyelenggara Gebyar Pesta Rakyat, berjanji mengembalikan kebersihan Alkid seperti semula pada Sabtu (23/12/2017) ini. “Sampai hari ini kan masih ada pedagang di sana. Bahkan tenda lumba-lumba juga masih di sana. Besok Sabtu, saat semua pedagang sudah bongkar dan pergi dari Alkid, kami pastikan akan bersih kembali,” tutur Daryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya