SOLOPOS.COM - Sri Hartati (kiri) dan suaminya. (Detik.com)

Aliran sesat diajarkan oleh PNS sekaligus guru SD di Pekalongan.

Solopos.com, PEKALONGAN – Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) membuat heboh karena mengaku mendapat wahyu dari Tuhan melalui mimpi. Dalam wahyunya itu juga diajarkan salat lima waktu, bedanya harus membelakangi kiblat atau menghadap timur.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Dijumpai di rumahnya di Desa Kejambe,  Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sri Hartati, 47, wanita yang juga berprofesi sebagai guru SD itu menjelaskan dirinya sudah menerima wahyu secara bertahap sejak enam tahun silam.

Didampingi suaminya, Sri bercerita ia selalu sakit-sakitan sejak 2006. Puncaknya pada 2010, tubuhnya tidak dapat bangun dari tempat tidur. Dalam kondisi itulah Sri menerima wahyu yang kemudian ia ketik dalam bahasa Indonesia dengan judul Alkitab Na’sum Alhikmah Assunah.

Potongan ayat dalam wahyu yang diterima Sri Hartati. (Detik.com)

Potongan ayat dalam wahyu yang diterima Sri Hartati. (Detik.com)

Selain ajaran tentang tata cara salat yang direvisi, dalam wahyu yang diterima Sri juga dijelaskan bahwa neraka berjumlah 17 belas lapis. Jumlah tersebut lebih banyak dari yang disebutkan di dalam Alquran, yakni tujuh lapis.

“Saat itu saya mengalami peristiwa yang tidak pernah saya lupakan. Saya seperti diajak untuk berkeliling melihat neraka dan surga. Sejak saat itulah saya menerima ayat-ayat,” ceritanya sebagaimana dikutip Solopos.com dari laman Detik, Senin (6/6/2016).

Sejak kejadian spiritual itu, Sri mengaku penyakitnya seketika hilang. Meski begitu penyakitnya sesekali kambuh. Tetapi menurut ibu dari empat orang anak itu, kambuh tersebut merupakan pertanda akan menerima ayat-ayat baru dari Tuhan.

Ditemui di kesempatan terpisah, Rais Syuriah MWC NU Karangdadap KH Agus Salim mengaku sudah menerima laporan dari warga dan sudah mencoba berkomunikasi langsung dengan Sri.

“Kami ajak Sri bicara baik-baik dengan harapan agar dapat kembali ke jalan yang benar dan tidak melenceng dari ajaran Islam. Tapi tidak ada titik terang,” ungkap Salim.

Meski begitu, lanjut Salim, pihaknya akan terus melakukan pendekatan kepada Sri supaya aliran sesat itu tidak disebarkan ke orang lain. Ia juga mengimbau warga supaya tidak percaya begitu saja dengan pengakuan dan ajaran yang diamalkan Sri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya