SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Seluruh tenaga kesehatan atau nakes yang positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret atau RS UNS Solo dinyatakan sembuh hingga Minggu (26/7/2020).

Mereka adalah nakes positif dari klaster mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Rata-rata mereka sembuh setelah menjalani perawatan selama kurang dari 10 hari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Direktur RS UNS Solo, Hartono, mengatakan hampir seluruh dokter residen tersebut tanpa gejala atau asimtomatik. “Sudah dipulangkan semua, beberapa hari lalu. Rata-rata dirawat kurang dari 10 hari. Mereka asimtomatik ya, tanpa gejala,” kata Hartono saat dihubungi Solopos.com, Minggu (26/7/2020).

Identitas Terungkap, Mayat Tinggal Kerangka di Puhpelem Wonogiri Diduga Korban Tindak Kejahatan

Sesuai aturan, uji swab evaluasi kepada para pasien positif Covid-19 termasuk para nakes di RS UNS Solo dilakukan dua pekan sesudah uji swab diagnosis. Namun, jika dalam 5-10 hari sesudah uji swab diagnosis hasilnya sudah negatif, mereka diperbolehkan pulang.

Saat ini, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari kalangan umum yang dirawat di RS yang berlokasi di Kartasura, Sukoharjo, itu masih ada sekitar 23 orang. Namun, jumlah itu fluktuatif karena setiap hari ada pasien yang keluar maupun masuk.

Fokus Tangani Pasien Umum

Setelah seluruh pasien dokter residen sembuh, RS UNS fokus menangani pasien umum. Uji swab secara secara Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) pasien tersebut ditarget harus keluar sehari untuk memetakan kamar rawat inap isolasi.

Pakai Alat Pengukur Suara, Polresta Solo Jaring 22 Motor Berknalpot Brong Dalam Semalam

“Enggak boleh terlalu lama [hasil uji swab keluar] karena menyedot jumlah kamar. Pasien suspek kan harus di ruang terpisah, sendirian, sedangkan kalau sudah konfirmasi bisa dirawat dengan pasien konfirmasi lain. Kalau negatif, bisa langsung dipindahkan ke bangsal pasien umum,” kata dia.

Ihwal hasil tracing internal yang menyasar karyawan dengan adanya nakes positif Covid-19 yang dirawat di RS UNS Solo, Hartono menyebut proses itu sudah selesai.

Jumlah karyawan yang terkonfirmasi positif tak sampai 10 persen dari total karyawan yang mencapai 800-an orang. Selain itu, tracing cepat membuat potensi penularan bisa ditekan.

Positif Covid-19, Kondisi Kesehatan Wawali Solo Achmad Disebut Excellent

Mereka yang sehat bisa kembali melakukan pelayanan dan yang tertular virus SARS CoV-2 wajib menjalani karantina mandiri. “Kami enggak pengin rumah sakit sampai berhenti beroperasi karena terlambat penanganan,” tandasnya.

Di sisi lain, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo pada Minggu bertambah dua orang dibanding hari sebelumnya. Kumulatif sejak 13 Maret tercatat 239 orang positif, perinciannya 157 sembuh, 43 karantina mandiri, 32 dirawat inap, dan tujuh orang meninggal dunia.

Kasus positif Covid-19 sembuh itu termasuk para nakes yang dirawat di RS UNS dan berdomisili Solo. Sementara kasus konfirmasi positif aktif dari yang dirawat dan menjalani karantina mandiri berjumlah 75 orang.

Kematian Akibat Covid-19 Boyolali Tambah 2, Total Jadi 6 Orang

Perinciannya, 14 kasus aktif di Kecamatan Laweyan, enam di Kecamatan Serengan, satu di Kecamatan Pasar Kliwon, 24 di Kecamatan Jebres, dan 30 sisanya di Kecamatan Banjarsari.

Pasien Suspek

Sedangkan catatan kumulatif pasien suspek mencapai 326 orang, dengan perincian 273 sembuh, 11 dirawat inap (suspek aktif), dan 42 suspek meninggal dunia (hasil uji swab negatif Covid-19).

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan dua tambahan kasus pada Minggu adalah seorang pasien suspek yang naik kelas dan seorang lagi hasil tracing dari kasus-kasus sebelumnya.

Tergeletak Berjam-Jam Dikira Tidur di Masjid Nglangon Sragen, Kakek-Kakek Ini Ternyata Pingsan

“Tren menurun lagi, tambahan sehari tidak sampai belasan atau puluhan. Tapi, kami mengantisipasi setelah Iduladha mengingat sudah diperbolehkan menggelar salat berjamaah. Asal selalu menjaga protokol kesehatan, pasti aman,” kata dia.

Dia juga mengingatkan takmir untuk membatasi jamaah dari lingkungannya dan tidak boleh membagikan daging hewan kurban di masjid, namun harus berkeliling dari rumah ke rumah penerima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya