SOLOPOS.COM - Seorang pekerja sedang mengemas keripik tempe di Desa Ngawi Purba, Ngawi, Sabtu (8/4/2023). Penjualan keripik tempe yang diproduksi sejumlah industri rumah tangga di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur meningkat signifikan seiring tingginya permintaan konsumen untuk Lebaran 2023. ANTARA/Louis Rika

Solopos.com, NGAWI — Menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri tahun ini, penjualan keripik tempe yang diproduksi sejumlah industri rumah tangga di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, meningkat drastis. Bahkan produksinya mencapai dua kali lipat dari produksi saat hari biasa.

Dany Anggoro, seorang perajin di sentra industri rumah tangga keirpik tempe Desa Ngawi Purba, Kecamatan Ngawi, mengatakan pesanan keripik tempe mulai naik menjelang Ramadan 2023. Untuk memenuhi pesanan konsumen, ia meningkatkan produksi hingga dua kali lipat dari hari biasa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Pada hari biasa kami produksi sekitar 30-35 kilogram kedelai per hari. Sedangkan untuk memenuhi permintaan selama puasa dan menjelang Lebaran, produksi naik sekitar 60-70 kilogram kedelai per hari,” ujar Dany di Ngawi, Sabtu (8/4/2023).

Dia menyampaikan biasanya permintaan dari daerah Ngawi, Magetan, Madiun, dan sekitarnya. Saat ini pesanan juga dari kota-kota lain, seperti Solo, Yogyakarta, Lamongan, Bojonegoro, bahkan hingga luar Jawa, seperti Pontianak dan Banjarmasin.

“Mayoritas untuk memenuhi toko oleh-oleh yang ada di luar kota. Sedangkan permintaan di Ngawi sendiri hanya sekitar 30 persen,” kata dia.

Adapun untuk harga, pihaknya mematok bervariasi antara Rp8.000 hingga Rp12.500 per plastik, tergantung dari besar ukuran masing-masing kemasan.

Dany menambahkan kerajinan membuat keripik tempe tersebut telah ditekuninya sejak puluhan tahun lalu dan merupakan usaha turun temurun dari keluarganya.

Ia berharap industri rumah tangganya dapat bertahan dan terus berkembang setelah sebelumnya lesu akibat pandemi serta kesulitan bahan baku minyak goreng yang harganya hingga kini masih tinggi.

Data BPS Kabupaten Ngawi mencatat jumlah perajin industri rumah tangga keripik tempe di wilayah setempat saat ini mencapai 1.201 unit.

Industri rumah tangga tersebut mampu menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 3.745 orang. Adapun sentra pembuatan keripik tempe terdapat di tiga desa Kecamatan Ngawi, yakni Desa Sadang, Ngawi Purba, dan Grudo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya