SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor impor. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA -- Perekonomian Indonesia dinilai mulai menggeliat seiring membaiknya sejumlah data perekonomian. Bukti perekonomian mulai pulih tersebut dipaparkan Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (15/3/2021).

Kepala BPS Suhariyanto melaporkan ada dua bukti perekonomian mulai positif. Pertama, tanda perekonomian menggeliat adalah kinerja impor yang naik secara tahunan atau year on year (dibandingkan setahun lalu/yoy).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Impor Indonesia selama Februari 2021 tercatat sebesar US$13,26 miliar. Nilai itu mengalami pertumbuhan sebesar 14,86 persen yoy, meski jika dibandingkan bulan sebelumnya, Januari 2021, turun tipis 0,49 persen (month to mouth/mtm).

Baca juga: Aksi Bersih-Bersih Material Longsor di Jatiyoso Karanganyar Terhambat Hujan

Bukti kedua perekonomian Indonesia mulai menggeliat adalah nilai ekspor pada Februari 2021 yang juga mengalami peningkatan.

Suhariyanto mengatakan nilai ekspor Indonesia pada Februari 2021 mencapai US$15,27 miliar. Nilai itu meningkat 8,56 persen secara tahunan (yoy), meski turun tipis 0,19 persen secara bulanan (mtm).

Sementara itu, BPS mencatat berdasarkan penggunaan barangnya, impor bahan baku/penolong tumbuh tinggi secara tahunan, yaitu mencapai 11,53 persen yoy. Sedangkan dibandingkan bulan lalu turun tipis 0,5 persen.

Baca juga: Ferrari Resmi Masuk di Indonesia Lewat PT Eurokars

Sektor Industri dan Investasi

Di samping itu, impor barang modal juga mulai bergerak secara positif, yakni naik 9,08 persen mtm dan naik 17,68 persen yoy.

Suhariyanto menyebut perkembangan yang positif ekspor dan impor tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia mulai menggeliat, terutama pada sektor industri dan investasi.

“Dengan memperhatikan performa ekspor, ekspor ini berasal dari seluruh sektor. Impor juga naik terutama bahan baku dan barang modal. Saya bisa katakan, ya, geliat berbagai sektor dan investasi di dalam negeri mulai bergerak,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin, seperti dikutip Bisnis.com.

Baca juga: Kisah Sedih Penebang Kayu di Batuwarno Wonogiri: Patah Tulang, Kini Cuma Bisa Tiduran

Dia mengatakan kondisi perekonomian yang membaik juga didorong oleh program vaksinasi yang massif dilakukan. Saat ini, program vaksinasi mulai dilakukan pada warga lanjut usia (lansia).

Di samping itu, lanjutnya, perbaikan kinerja industri dan investasi yang memcerminkan perekonomian menggeliat juga tercermin dari angka PMI manufaktur Indonesia yang berada pada level ekspansif pada awal 2021 ini.

“Pada Januari lalu PMI manufaktur di level 52,2, kemudian pada Februari 2021 50,9. Artinya masih berada pada level ekspansi. Saya setuju performa ekspor dan impor pada bulan ini menggembirakan, apalagi [necara dagang] masih surplus US$2 miliar,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya