SOLOPOS.COM - Nyamuk demam berdarah (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, JOGJA — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jogja menurun dari tahun sebelumnya. Pada 2020, angka DBD mencapai 296 kasus. Sementara pada 2021 sampai bulan November berjumlah 74 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani mengatakan penurunan ini salah satunya hasil dari program nyamuk ber-Wolbachia yang menyasar wilayah Kota Jogja. Bakteri Wolbachia yang dimasukan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD bisa menekan penyakit ini.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

“Ada program Wolbachia yang bisa memandulkan nyamuk itu, dan cukup berhasil,” kata Emma, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Diterjang Lahar, Jaringan Air Bersih di Kali Boyong Sleman Putus

Selain itu, masa pandemi Covid-19 juga dinilai berdampak positif terhadap kasus penyakit-penyakit yang menyangkut perilaku hidup bersih. Di masa pandemi, banyak masyarakat yang menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk protokol kesehatan seperti mencuci tangan memakai sabun.

“Selama pandemi Covid-19, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat meningkat. Sehingga penyakit-penyakit terkait perilaku hidup bersih seperti diare dan DBD juga menurun,” kata Emma.

Meski adanya tren penurunan, Emma mengingatkan warga tetap harus waspada. Masih ada potensi peningkatan kasus DBD di Jogja ke depannya. “Terutama di musim hujan ini, ada genangan-genangan air yang bisa jadi sarang nyamuk,” katanya.

Baca juga: Viral Video Wanita Pamer Payudara & Alat Kelamin di Bandara YIA

Kasi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rahayu mengatakan pada November 2021, kasus DBD ada kenaikan dibandingkan sebelumnya. Kondisi itu seiring masuknya musim hujan, salah satu penentu faktor risiko DBD.

“Meskipun pandemi, masyarakat jangan sampai melupakan DBD. Tetap lakukan pemberantasan sarang nyamuk dan empat M seperti menguras bak mandi, menutup tempat air, membersihkan barang- barang bekas yang bisa menampung air serta saluran air,” kata Endang.

Pada Januari 2021 lalu, ada satu kasus DBD yang menyebabkan kematian di Kota Jogja. Sehingga kewaspadaan dan pencegahan perlu semakin ditingkatkan. Apabila mengalami gejala, perlu tindak lanjut yang cepat dan tepat. Terlebih saat tubuh mengalami demam tinggi dengan kondisi naik turun. Perlu adanya perhatian terhadap masa demam berdasarkan jam awal pertama mengalami demam.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya