Solopos.com, SRAGEN — Hingga Sabtu (22/1/2022), tersisa tinggal satu kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Sragen. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen masih menunggu hasil whole genome sequencing (WHS) sampel dari pasien tersebut untuk mengetahui varian Covid-19 yang diderita.
Sejauh ini, Dinkes belum menerima laporan adanya varian Omicron di Bumi Sukowati. Masyarakat diimbau untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar Omicron tak masuk Sragen.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto, menjelaskan pihaknya sudah mengirimkan sampel pasien Covid-19 untuk dites WGS di Jakarta. “Baru kami kirim yang positif satu orang baru tiga hari ini. Hasilnya biasanya sepekan dua pekan,” jelasnya.
Baca Juga: Ratusan Pensiunan ASN Sragen Jadi Sasaran Vaksinasi Booster Covid-19
Menurut dia, semua pasien dengan hasil cycle threshold (CT) yang kurang dari 30 akan dikirim sampelnya untuk pemeriksaan WGS.
Di satu sisi, upaya penyuntikan vaksin dosis ketiga atau booster terus dilakukan menyasar kelompok lansia dan pekerja publik di Sragen. Berdasarkan data Dinkes Sragen per Sabtu, total cakupan vaksinasi mencapai 85,86% atau 1.332.222 suntikan. Rinciannya yaitu dosis 1 90,43%, dosis 2 sebanyak 80,45%, dan dosis 3 sebanyak 0,85%.
Cakupan vaksinasi Covid-19 pada kelompok lansia dosis 1 sebanyak 77,88%, dosis 2 sebanyak 70,63%, dan dosis 3 0,39%. Sedangkan anak-anak yang telah disuntik dosis 1 sebanyak 89,27% dan dosis 2 45,40%.
Baca Juga: Puncak Omicron Diprediksi Maret, Bupati Sragen: Tak Perlu Gaduh
Hargiyanto mengatakan vaksinasi dilakukan di Sentra Vaksinasi Sukowati di depan Sekretariat Daerah Sragen dan 25 puskesmas. Vaksin yang digunakan berupa AztraZeneca, Pfizer, dan Moderna.
“Stok vaksin saat ini cukup. Biasanya di Semarang ada stok nanti akan dikirim lagi,” paparnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
