Harianjogja.com-Alergi terhadap makanan bisa menimbulkan berbagai reaksi di tubuh. Tetapi, menurut penelitian di Inggris, alergi makanan seharusnya tidak perlu terlalu ditakutkan karena ternyata kecil risikonya sebabkan kematian.
Seperti yang dilansir di iFood Rabu (27/11/2013), para peneliti dari Imperial College, London, mengatakan bahwa kematian akibat alergi tidak terlalu umum.
Faktor risiko menunjukkan hanya 1,8 dari orang meninggal akibat anafilaksis atau syok alergi yang parah akibat konsumsi makanan yang menjadi alergen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dokter Robert Boyle, pemimpin dari 13 studi yang dilakukan pada anafilaksis dan kematian, menemukan fakta-fakta. Disimpulkan bahwa tidak ada alasan untuk terlalu takut dan menyerah terhadap alergi makanan.
Sementara, kematian akibat konsumsi makanan yang menjadi alergen itu masih sangat langka. Orang yang mengidap alergi bahan makanan tertentu cenderung dapat hidup normal dengan perawatan yang tepat dan pengobatan alergi.
Boyle menjelaskan pendiriannya, “Kami tidak ingin meremehkan kekhawatiran orang-orang terhadap alergi makanan, dan tentu saja orang dengan alergi makanan harus terus melakukan pencegahan. Kami tetap ingin meyakinkan bahwa mengidap alergi makanan tertentu sangat kecil berisiko kematian dibandingkan penyebab kematian pada umumnya”.
Para peneliti lebih lanjut menekankan perlunya untuk meningkatkan kualitas hidup bagi orang dengan alergi makanan. Khawatir akan kematian justru dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang dapat meningkatkan risiko penyakit lain yang lebih fatal daripada alergi makanan.