SOLOPOS.COM - Grup band ska Tipe-X (Twitter.com )

Solopos.com, SOLO — Inovasi mutlak diperlukan pekerja seni. Tak terkecuali bagi band pengusung aliran ska, Tipe-X. Band yang kini telah berusia 18 tahun itu kini berniat membuat inovasi lewat pembuatan album kolaborasi bersama sejumlah legenda musik Indonesia.

Band yang kini dimotori Tresno Riadi (vokal), Micky (bas), Yoss (gitar), Arie Hardjo (drum), Billy (gitar), Anto (trombone), dan Andi Toha (saksofon) ini telah merilis tujuh album. Deretan album mereka antara lain SKA Phobia (1999), Mereka Tak Pernah Mengerti (2001), Super Surprise (2003), Discography Hitam Putih (2005), A Journey (2007), Festival Perasaan (2009), Seven (2012).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Vokalis Tipe-X, Tresno Riadi, membeberkan konsep terbaru album kedelapan Tipe-X yang saat ini masih dalam tahap eksplorasi ide. “Kami habis ngobrol bareng dan nemu ide baru untuk mulai garap kolaborasi bareng legenda musik Indonesia. Biasanya yang diajak kolaborasi hanya satu dua musisi, tapi di album ke delapan nanti, kami ingin menggandeng 10 legenda musik Indonesia,” beber Tresno, ketika ditemui Solopos.com di Loji Hotel, Minggu (20/10/2013) malam.

Tipe-X malam itu meresmikan komunitas penggemar, yaitu X-Friends dan X-Angles asal Boyolali, Sragen, dan Pati. Di sela-sela kesibukan para personelnya, band ini telah menyiapkan sejumlah nama yang akan diajak berkolaborasi.

“Kami ingin mengajak legenda musik dari beberapa genre misalnya rok, dangdut, sampai keroncong. Musik mereka harus bisa mewakili setiap zaman dan memberikan pengaruh di panggung musik Indonesia. Nama-nama mereka akan kami diskusikan bersama teman-teman di Tipe-X. Misalnya musik balada bersama Iwan Fals, dangdut bareng Rhoma Irama, atau keroncong dari Waldjinah,” katanya.

Meskipun menggandeng sejumlah musisi lintas genre, Trisno mengungkapkan penggarapan musik di album kedelapan tidak meninggalkan aroma ska. “Para legenda musik tetap main dengan karakter yang mereka miliki. Tapi musiknya tetap khas Tipe-X. Kami enggak pindah haluan,” ujarnya.

Band yang saat ini disibukkan penggarapan video klip lagu Jantungku ini ingin memberikan apresiasi kepada sejumlah legenda musik dalam bentuk album. “Sebagai band, saat ini usia kami sudah tidak muda lagi, 18 tahun. Tahun depan sudah 19 tahun, kami ingin membuat sesuatu yang spesial dan enggak biasa,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya