SOLOPOS.COM - Seorang siswa di SDN 1 Balerejo belajar dengan memanfaatkan HT di salah satu rumah temannya di Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (10/8/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Guru di SDN 1 Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, melakukan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan handy talky atau HT. Sistem pembelajaran dengan cara memanfaatkan HT ini dilakukan karena ada sejumlah siswa di sekolah tersebut yang tidak bisa membeli kuota internet.

Seluruh sekolah di Kabupaten Madiun memang melakukan pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi Covid-19. Sistemnya yakni daring dengan memanfaatkan smartphone. Namun, dalam perjalanannya sistem pembelajaran daring ini menimbulkan masalah baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yakni ternyata ada siswa yang tidak memiliki perangkat penunjang seperti kuota internet. Hingga akhirnya, guru di SD negeri tersebut pun mencoba memanfaatkan HT untuk melakukan pembelajaran. Tetapi, ternyata pihak sekolah hanya memiliki dua unit HT saja.

Tegas! Bakar Hutan di Sukoharjo Terancam Dipidana

Ekspedisi Mudik 2024

“Setelah saya data, ada enam siswa di kelas VI yang kesulitan membeli kuota internet. Karena kami hanya memiliki dua HT saja, jadi pembelajaran dibuat dua kelompok,” kata guru Kelas VI SND 1 Balerejo Madiun, Anifatul Maghfiroh, saat ditemui di sela-sela pembelajaran menggunakan HT, Senin (10/8/2020).

Perempuan yang akrab disapa Atul tersebut menuturkan dari enam siswa yang akan mengikuti PJJ dengan HT itu dibagi menjadi dua kelompok belajar. Satu kelompok terdiri dari tiga siswa. Satu kelompok akan dipinjami satu HT oleh sekolah.

Dioper

Setelah pembelajaran selesai dilakukan, HT tersebut akan dioper ke kelompok belajar yang selanjutnya akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. “Ya karena jumlah HT yang dimiliki hanya dua unit. Jadi ya harus bergantian,” ujarnya.

Seharusnya, kata dia, setiap siswa yang mengikuti pembelajaran ini memegang satu HT. Sehingga bisa belajar menggunakan HT di rumah. Tetapi, untuk saat ini siswa tersebut harus berkumpul di salah satu rumah untuk mengikuti pembelajaran.

Meski belajar kelompok, ia memastikan kegiatan belajar mengajar siswanya tersebut menerapkan protokol kesehatan Covid-19. “Idealnya memang satu anak satu HT. Tapi karena keterbatasan HT, ya dilakukan secara berkelompok. Yang terpenting anak-anak bisa tidak ketinggalan pelajaran,” jelas dia.

Menteri Agama Kecam Aksi Kekerasan di Mertodranan Solo

Atul menjelaskan pembelajaran dengan memanfaatkan HT ini cukup efektif. Melalui HT, Atul mengaku bisa berinteraksi secara langsung kepada para siswa dan memberikan pengarahan.

Salah satu siswa yang belajar dengan HT, Reski Ramadan, mengatakan selama pembejaran daring meminjam smartphone milik ayahnya. Tetapi, ia kerap kali tertinggal pelajaran dan tugas yang diberikan guru melalui WA karena ternyata HP miliknya tidak memiliki kuota internet.

Ketika ada PJJ dengan memanfaatkan HT, Rama mengaku senang karena bisa lanjut belajar tanpa harus memikirkan kuota internet. “Belajar pakai HT ini kan tidak perlu beli kuota internet. Saya juga bisa bertanya langsung ke guru kalau tidak paham,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya