Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan ada sejumlah pertimbangan yang menjadi alasan penggantian nama Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ menjadi Solo Safari.
Namun, Gibran mengatakan alasan yang tepat adalah karena sesuai dengan branding Kota Solo yang dinamis. “Sesuai branding Kota Solo yang dinamis, gampang diingat, simpel, Solo Safari,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (17/11/2022).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Selain mengganti nama, Gibran mengatakan logo kebun binatang di pinggir Sungai Bengawan Solo itu juga akan diganti. Sementara karyawan lama rencananya tetap dipertahankan dengan peningkatan kapasitas.
Saat ini, TSTJ yang akan diganti nama menjadi Solo Safari sedang dalam tahap peremajaan dengan pendanaan dari Taman Safari Indonesia. Proses revitalisasi ini ditargetkan rampung pada akhir tahun dan bisa dikunjungi saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Selain sebagai investor, Taman Safari Indonesia nantinya juga menjadi operator kebun binatang tersebut. Berdasarkan catatan Solopos.com, sebelum ditetapkan namanya menjadi Solo Safari, TSTJ memiliki beberapa nama atau sebutan lain. Di antaranya Jurug Solo Zoo, Bonbin Jurug, dan Taman Jurug.
Baca Juga: Sambut Era Baru! Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ Ganti Nama Jadi Solo Safari
Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo, dalam salah satu wawancara pernah menjelaskan nama Jurug diambil dari nama kampung setempat. Saat mulai memimpin TSTJ dalam bentuk Perusda pada 2015, Bimo melakukan rebranding TSTJ dengan nama Jurug Solo Zoo.
“Jurug Solo Zoo kami branding untuk memudahkan orang mengenal. Dalam prosesnya lagi ada peraturan terkait BUMD lalu perusahaan menjadi Perumda tapi masih dengan Jurug Solo Zoo,” jelasnya.
Bimo mengatakan Jurug Solo Zoo menjadi nama strategis untuk pemasaran melalui berbagai media massa maupun media sosial sejauh ini. “Revitalisasi dengan rebranding akan memakai Bengawan Solo Zoo atau yang lain mangga. Kami minta masukannya termasuk logo baru,” paparnya kala itu.
Baca Juga: Danau hingga Asian Panorama sedang Dibangun di TSTJ Solo, Akhir Tahun Selesai
Sementara itu, dengan nama Solo Safari nantinya, TSTJ akan memasuki era baru sebagai kebun binatang berkonsep modern yang terbuka. Meski demikian, pengunjung tidak akan bisa berinteraksi langsung dengan satwa menggunakan mobil seperti di Taman Safari Indonesia.
Beberapa bagian TSTJ yang direvitalisasi meliputi kandang satwa, danau, kemudian dibuat pula padang rumput atau savana, dan kafe dengan pemandangan padang rumput dan singa yang berkeliaran.