Alasan Roy Suryo Laporkan Petinggi Sunda Empire ke Polisi

Solopos.com, JAKARTA -- Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo resmi melaporkan petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana ke Polda Metro Jaya, Jumat (24/1/2020).

Hal ini bermula ketika Roy Suryo dituding buta sejarah lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kala itu, Roy Suryo dan Ki Ageng Rangga Sasana menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club di TVOne, Selasa (21/1/2020) malam. Rangga Sasana mengatakan PBB dan NATO lahir di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Namun, hal ini disanggah oleh Roy Suryo.

Bantu Petani Saat Kesulitan Air, Pemkab Karanganyar Pasang Jaringan Listrik di Sawah

"Ketika saat live di salah satu stasiun tv pada hari Selasa malam di Hotel Borobudur, terjadi diskusi tentang kelahiran PBB dan NATO. Yang bersangkutan mengatakan PBB dan NATO  dilahirkan, didirikan di Bandung di Gedung Isola. Kemudian yang bersangkutan malah mengatakan secara langsung kalau saya salah tidak mengerti sejarah. Karena dia menuduh saya enggak seperti sejarah. Dia ubah sejarah dan ini lah yang saya laporkan, itu intinya," beber Roy Suryo di Polda Metro Jaya yang dikutip Solopos.com dari Suara.com, Jumat.

Sukoharjo Siapkan Rp8,8 Miliar untuk Tanggap Darurat Bencana

Roy Suryo yang datang mewakili kerabat Pura Pakualaman ini juga menyesalkan ucapan Rangga Sasana ketika menyebut Pura Pakualaman bentukan Kolonial Belanda. Pria berumur 51 tahun ini menegaskan bahwa Pura Pakualaman itu berasal dari Yogyakarta dan bagian dari Keraton Yogyakarta dan sama sekali tidak berpihak kepada Belanda.

Jual Beli Rumah Bersubsidi Pakai Aplikasi SiKasep dan SiKumbang

Dilansir dari Detik.com, laporan Roy Suryo ini tertulis pada LP/530/I/YAN.2.5./2020/SPKT/PMJ, 24 Januari 2020. Pasal yang dilaporkan terkait tindak pidana Informasi Transaksi Elektronik (ITE), menyebarkan berita bohong dan pencemaran nama baik melalu media elektronik.