SOLOPOS.COM - Kondisi makam Mbah Lenguk di dalam Pasar Jamu Nguter, Sukoharjo, Rabu (29/6/2022). (Solopos/R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Keberadaan Makam Mbah Lenguk di dalam Pasar Jamu Nguter di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, selama ini tak menganggu aktivitas jual beli di pasar tradisional itu. Pedagang yang lapaknya ada di dekat makam itu tetap melayani pembeli seperti biasa.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Jamu Nguter, Untung Supriyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (29/6/2022), mengatakan saat pengerjaan proyek pembangunan atau rehab pasar tersebut pada 2013, sesepuh desa melarang memindahkan makam Mbah Lenguk ke lokasi lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Banyak pertimbangan, ungkap dia, salah satunya agar kondisi pasar ramai pengunjung dan perekonomian warga setempat kian meningkat. Setelah dirembuk cukup lama akhirnya, lanjut Untung, kontraktor pelaksana proyek pembangunan pasar mengurungkan niat untuk memindahkan makam tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Mungkin, para sesepuh desa khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan jika makam Mbah Lenguk dipindah ke lokasi lain. Jadi selama pengerjaan proyek pembangunan pasar, makam dibiarkan saja. Tidak disentuh oleh pekerja,” papar dia.

Makam Mbah Lenguk sendiri ada di ujung lorong Pasar Jamu Nguter Sukoharjo yang terlindungi bangunan mungil mirip rumah lengkap dengan pintu kayu. Bangunan itu berukuran sekitar 3 x 2,5 meter. Di sebelah bangunan berisi makam itu digunakan para pedagang untuk menggelar lapak dagangan. Di atas daun pintu, terdapat tulisan makam Mbah Lenguk.

Baca juga: Ternyata Ada Makam di Dalam Pasar Jamu Nguter Sukoharjo, Makam Siapa?

Untung pun membeberkan tentang sosok Mbah Lenguk berdasarkan cerita yang berkembang secara turun temurun. “Mbah Lenguk berjenis kelamin perempuan. Konon, beliau merupakan salah satu tokoh atau sesepuh masyarakat Nguter pada zaman dahulu,” kata dia.

Dia mengungkapkan Mbah Lenguk meninggal saat mengolah sawah di lahan pertanian. Areal persawahan itu kini menjadi Pasar Jamu Nguter. Seperti diketahui, Pasar Jamu Nguter sejak lama menjadi pusat penjualan beragam jenis jamu dan empon-empon baik serbuk, cair, dan kemasan. Pasar jamu tersebut menjadi satu-satunya di Tanah Air yang menjadi jujugan masyarakat dari berbagai daerah.

“Mbah Lenguk ini perantau atau kaum boro. Namun, saya tidak tahu persis asal daerah Mbah Lenguk. Dahulu, saat istirahat di pemantang sawah seperti orang tertidur.  Bahasa Jawa-nya lenguk. Masyarakat lantas memberi nama Mbah Lenguk,” ujarnya. Mbah Lenguk dimakamkan di sekitar sawah oleh masyarakat setempat yang dikemudian hari lokasi itu menjadi Pasar Jamu Nguter.

Baca juga: Paket Empon-Empon di Pasar Jamu Nguter Sukoharjo Bisa Dibeli Online Loh

Sementara itu, menurut mantan Lurah Pasar Jamu Nguter, Widadi Nugroho, tak sedikit masyarakat yang tirakat di makam Mbah Lenguk pada hari-hari tertentu. Mereka ziarah ke makam Mbah Lenguk yang dianggap tempat wingit atau disakralkan.

Kendati demikian, lanjut dia, para pedagang tak terganggu dengan keberadaan makam di tengah pasar. Mereka tetap beraktivitas melayani pembeli meski lapaknya berdekatan dengan makam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya