SOLOPOS.COM - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman. (Antara-Ogen)

Solopos.com, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga bisa menangkap politikus PDIP, Harun Masiku, yang terlibat kasus korupsi suap KPU terkait pergantian antarwaktu anggota DPR . Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, punya analisis sendiri kenapa Harun belum juga terendus keberadaannya apalagi tertangkap. Yakni Harun Masiku disebutnya sudah meninggal dunia.

Boyamin menyebut informasi itu ia jamin akurat karena didapat dari jaringannya yang mantan intelijen. Yang lebih mengejutkan, kemungkinan besar, menurut dia, Harun Masiku dibunuh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mengutip pernyataan dia dalam sesi wawancara di akun youtube, Karni Ilyas, Karni Ilyas Club. Di video dengan judul BOYAMIN SAIMAN "DETEKTIF PARTIKELIR" HARUN MASIKU SUDAH MENINGGAL !? Boyamin bercerita soal keyakinannya tersebut.

KPK Janji Tetap Cari Harun Masiku

Boyamin sendiri dulu pernah memberikan informasi soal lokasi keberadaan Djoko Tjandra saat berstatus buron. Kini Djoko Tjandra sudah ditangkap.

"Mohon diambil dari itu [youtube] saja. Karena khawatir tidak lengkap," ujarnya saat dihubungi, Senin (11/1/2020), seperti dilansir detik.com.

Diketahui, beberapa kali Boyamin menyampaikan ada dugaan Harun Masiku telah meninggal. Karni Ilyas, bertanya soal pandangannya tersebut.

"Jaringan saya menyebutkan Harun Masiku sudah tidak ada atau meninggal tanda kutipnya, tidak tahu seperti apa," ucap Boyamin.

Tangkap Menteri KKP, Novel Baswedan Cocok Buru Harun Masiku?

Menurut Boyamin, informasi itu diberikan bukan oleh informan sembarangan. Dia menyebut jaringannya itu jaringan terbaiknya. "Jaringan terbaik saya loh. Jujur ada beberapa pensiunan di lembaga intelijen. Beberapa mengatakan ke saya, itu [Harun] sudah meninggal," katanya.

Dia mengatakan tidak ada pembantahan atau informasi lain. Sehingga, dia meyakini hal tersebut. "Yakin karena tidak ada informasi sebaliknya kan. Kalau bicara keyakinan boleh. Kalau mengatakan, 'Itu sudah meninggal,' salah. Bisa dituntut keluarganya," ujarnya.

"Ada dua orang yang mengatakan. Pensiunan itu [intelijen], yang bisa akses ke beberapa jaringan. [Harun] sudah nggak ada," katanya lagi.

Diduga Dibunuh

Karni Ilyas lalu bertanya apakah Boyamin sudah mengonfirmasi informasi tersebut kepada keluarga Harun Masiku. Bonyamin menyebut belum dengan beberapa pertimbangan.

Sayembara Temukan Harun Masiku Berhadiah Iphone, KPK Klaim Tak Tersindir

"Nggak (konfirmasi). Saya dengar teman di Makassar, [Harun] relatif sudah jarang pulang ke Makassar. Komunikasi tidak intens. Katanya loh," ucapnya.

"Saya tidak tega bertemu keluarganya karena semakin, misal itu tak ada kabar, persepsi saya sudah meninggal, membuat mereka sedih," sambungnya.

Setelah itu, Karni Ilyas bertanya jika Harun Masiku sudah meninggal, meninggalnya karena sakit, atau dibunuh. Boyamin menduga Harun dibunuh oleh seseorang. "Persentase lebih banyak ke yang kedua [dibunuh]. Karena umurnya di bawah saya. Track record [dari] teman, [Harun] tak pernah sakit," ucapnya.

Tapi, Boyamin tidak menyebut siapa yang membunuh Harun. Dia mengaku belum mendapat informasi.

"Detektif swasta saya belum mampu harus omong siapa. Masyarakat bisa menduga-duga siapa. Biarlah imajinasi liar di otak kita masing-masing," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya