SOLOPOS.COM - Satlantas Polres Wonogiri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada kecelakaan yang terjadi di area Gunung Pegat, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Rabu (20/4/2022). (Istimewa/Satlantas Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Kawasan Gunung Pegat di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri dinilai menjadi salah satu jalur tengkorak. Kawasan tersebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan nyawa melayang.

Gunung Pegat Wonogiri yang dikenal sebagai jalur tengkorak merupakan gunung yang dibelah karena pembangunan jalan. Alhasil, pegunungan Ngadiroyo yang menghubungkan Wonogiri dan Pacitan itu dibelah. Itulah yang menjadi cikal bakal Gunung Pegat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diketahui, satu unit minibus berpelat AD 1654 BG yang berpenumpang 43 orang terperosok di Gunung Pegat, Dusun Kepuh Kulon, RT 002/RW 003, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Senin (21/11/2022) malam. Sebanyak delapan penumpang diantaranya dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kepala Desa (Kades) Kulurejo, Aris Hartanto, membenarkan seluruh korban meninggal merupakan warganya. Mulanya, kata dia, rombongan warga berangkat dari Desa Kulurejo sekitar pukul 18.30 WIB, menuju Dusun Kepuh Kulon, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi.

“Mau tilikan bayi di Desa Bumiharjo naik minibus milik pribadi. Warga yang mau ditiliki sebenarnya warga Dusun Bendungan, tapi sekarang tinggalnya di sana [Bumiharjo],” ujar Aris kepada Solopos.com, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Kesaksian Warga Ungkap Detik-Detik Minibus Terguling di Nguntoronadi Wonogiri

Seusai acara tilik bayi, warga yang menumpangi minibus bermaksud pulang ke Desa Kulurejo. Namun, menurut Aris, jalan pulang yang dipakai sopir minibus berbeda dengan jalan saat berangkat. Sopir minibus memilih memakai jalan pintas agar segera sampai di jalan raya di selatan Gunung Pegat.

“Minibus berangkatnya masuk lewat gapura desa. Setelah selesai tilikan, sopir memilih jalan pintas yang langsung menuju jalan raya di selatan Gunung Pegat. Sopir sudah diingatkan sebenarnya kalau jalan itu berbahaya, karena menanjak dan licin,” terang dia.

Kecelakaan maut di jalur tengkorak Gunung Pegat Wonogiri juga pernah terjadi Rabu (20/4/2022) pukul 13.45 WIB. Satu orang meninggal dunia dalam kecelakaan yang melibatkan dua mobil dan satu sepeda motor tersebut.

Kontur jalan di area Gunung Pegat dinilai cukup berbahaya. Di sisi timur jalan terdapat Gunung Pegat, sementara di sisi barat terdapat jurang, tegalan, dan hutan.

Baca Juga: Sopir Minibus Telah Diamankan, Kapolres Wonogiri Pimpin Olah TKP

Jalur itu terdiri atas beberapa tikungan tajam, tanjakan, dan turunan. Lebar jalan kurang lebih 6 meter. Jalan aspal tersebut terdapat beberapa lubang dan gundukan di sejumlah tempat.

Kawasan Gunung Pegat yang dikenal sebagai jalur tengkorak di Wonogiri itu juga menyimpan kisah misteri. Konon, pasangan pengantin baru yang berani ke sana harus siap menerima kesengsaraan hidup.

Menurut mitos yang berkembang, Gunung pegat di Desa Ngadiroyo, Nguntoronadi, Wonogiri itu dihuni makhluk halus bernama Mbah Glondor. Konon, lelembut itu tidak suka melihat pasangan yang berbahagia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya