SOLOPOS.COM - Seorang pekerja tengah beristirahat di lokasi cagar budaya Beteng Bokong Semar di perbatasan Desa Singosaren Banguntapan Bantul dengan Kotagede Jogja, Selasa (22/10/2013).(JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro)

Harianjogja.com, BANTUL–Karangtaruna Jaya Kusuma Desa Singosaren Kecamatan Banguntapan peraih juara Karangtaruna Tingkat Nasional 2012 berencana mengangkat kembali nilai sejarah kebudayaan yang ada didaerahnya. Nilai sejarah di Singosaren yang tengah dirunut adalah alas mentaok yang digagas kembali para pemuda dan pemerintah desa setempat sebagai kawasan hujau tepat di lahan kas desa yang nganggur.

Aktivis Karangtaruna Jaya Kusuma Imron Rosadi mengatakan cita-cita mengembalikan lahan kas desa menjadi alas mentaok tidak lain sebagai upaya melestarian sejarah dan kebudayaan. Lahan kas desa yang kosong tak dimanfaatkan dinilai cukup strategis menjadi ruang publik kawasan hijau sejalan pembangunan cagar budaya beteng Bokong Semar, tepatnya di wilayah perbatasan Singosaren Banguntapan, Bantul dengan Kotagede, Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Alas mentaok itu yang kami cita-citakan dapat terwujud untuk program jangka menengah. Kami sedang pengumpulan materi sejarah untuk mengembalikan kawasan itu sebagai alas mentaok seperti zaman Mataram dahulu,” kata Imron saat ditemui Harian Jogja, Selasa (22/10/2013).

Menurut dia, cita-cita tersebut telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa Singosaren untuk tujuan pemanfaatan lahan yang selama ini kurang bermanfaat. Kini, imbuh Imron, Karangtaruna tengah melirik sejumlah pihak baik pemerintah maupun pihak ketiga yang berminat menggulirkan dana melalui program CSR untuk pelestarian nilai sejarah kebudayaan di Singosaren.

Aktivis Pemuda Singosaren Yuwono Waluyo menambahkan ada kendala dihadapi Karangtaruna mewujudkan kembali Alas Mentaok. Salah satu kendala mendapatkan tanaman mentaok yang sudah mulai langka. “Kami sedang berburu bibit tanaman itu untuk alas mentaok di Singosaren pada zaman mataram,” ungkapnya.

Semangat mengembalikan alas mentaok selain karena semangat para pemuda untuk melestarikan sejarah kebudayaan juga pada kesempatan lain tengah dibangun cagar budaya beteng  bokong semar. Beteng bokong semar di perbatasan Singosaren dan Kotagede ditetapkan sebagai cagar budaya karena menyimpan sejarah yang kuat dengan Kerajaan Mataram.

Pantauan Harian Jogja saat ini beteng Bokong Semar tengah dilakukan pemugaran dan rehab oleh pemerintah sepanjang 70 meter dan lebar 2,1 meter. Pekerja pemugaran dan rehab beteng Bokong Semar Sudarto ditemui di lokasi pemugaran mengatakan pekerjaan rehab harus selesai pada 2013 ini dan rencananya akan dilanjutkan untuk sisi beteng lain. Sudarto mengakui bangunan beteng bersejarah tersebut sempat terhambat karena beberape meter terpotong menjadi pondasi pembangunan Sekolah Dasar Dalem Kotagede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya