SOLOPOS.COM - Petugas PSC 119 Go WESS (kanan, memakai rompi merah) menyodorkan brosur kepada pengunjung car free sunday (CFS) Wonogiri tentang informasi layanan PSC yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum. Foto diambil, Minggu (31/7/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri mulai mengembangkan layanan public safety center (PSC). Warga yang mengalami atau mengetahui adanya korban kecelakaan, kebakaran, dan keadaan gawat darurat lainnya, diimbau segera menghubungi nomor 119 atau 08112591119.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, layanan kegawatdaruratan tersebut sebenarnya telah lama ada. Namun, pengembangannya baru dilakukan tahun 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengembangan yang dimaksud berupa integrasi atau penyatuan layanan kesehatan di seluruh kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Tujuan dari pelayanan itu agar mobil ambulans segera datang memberi pertolongan.

“Kalau dulu layanannya di masing-masing puskesmas atau klinik-klinik. Tapi sekarang dijadikan satu. Biar semua terhubung. Misalnya kami mendapat panggilan dari daerah yang jauh, langsung kami tindak lanjuti dengan menghubungi driver [sopir] ambulans di layanan kesehatan yang dekat dari lokasi pemanggil. Siapa driver yang stand by [bersiap] kami suruh langsung menuju lokasi. Layanan ini gratis,” kata salah seorang staf bidang Informasi dan Teknologi (IT) PSC Dinkes Wonogiri, Muhammad Ikhsan Amanur Riza alias Riza, saat ditemui Solopos.com di Wonogiri, Minggu (31/7/2022).

Pengembangan layanan PSC saat ini diakui belum 100 persen menjangkau seluruh kecamatan di Wonogiri. Hal itu dilatarbelakangi oleh terbatasnya anggaran dan masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui adanya layanan PSC.

Baca Juga: Dishub Bakal Kaji Usulan Pengaturan Sirkulasi Pengunjung CFS Wonogiri

Sementara kegiatannya saat ini masih tergabung dalam layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso, Kabupaten Wonogiri.

“Saat ini seringnya kami mendapat bantuan penanganan korban dari RSUD, sisanya lewat telepon. Untuk pemanggil dari jarak lebih dari 11 kilometer (km), kami coba menghubungi layanan kesehatan terdekat,” imbuhnya.

Petugas PSC terdiri atas bidan dan perawat. Mereka siap melayani korban gawat darurat selama 24 jam dengan menggunakan sistem layanan tiga sif bergantian setiap harinya.

Salah satu bidan sekaligus petugas PSC di Wonogiri, Naning, mengaku belum lama ini mendapat panggilan dari ibu hamil di Lingkungan Pokoh, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, yang mengalami cedera pada lutut. Ia mengisahkan, ibu hamil tersebut sebelumnya berolahraga di area dekat rumahnya.

Baca Juga: Tong Sampah di CFS Wonogiri Overload, Ini Langkah Pemkab

“Pas olahraga itu tulang di area dekat lututnya berpindah posisi. Yang bersangkutan ibu hamil. Saya yang terjun mendatangi ibu tersebut. Setelah dicek kondisinya, kami bawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans lalu diserahkan ke layanan kesehatan yang khusus menangani cedera lutut yang dialami ibu hamil itu,” kata Naning kepada Solopos.com, Minggu.

Dalam pengembangan layanan PSC saat ini, baik Naning maupun Riza tengah menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan layanan PSC. Hal itu seperti yang dilakukan mereka di area car free sunday (CFS) Wonogiri. Mereka bersama petugas PSC lainnya mempromosikan layanan PSC ke pengunjung CFS Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya