SOLOPOS.COM - Ilustrasi gizi buruk (JIBI/Solopos/Dok.)

Anak balita warga Bangunasri Kecamatan Barat Magetan menderita gizi buruk.

Madiunpos.com, MAGETAN – Anak perempuan bernama Salsabila Putri Setiyono dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Sayidiman Magetan karena menderita gizi buruk. Bayi berusia satu tahun sembilan bulan itu berasal Desa Bangunasri, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salsa panggilan akrabnya merupakan anak yang diadopsi oleh pasangan Suwarti dan Dwi Totok Setiyono.

Dokter spesialis anak RSUD dr. Sayidiman Magetan, Nadia Masdiati Arif, yang merawat Salsa, Rabu (22/3/2017), mengatakan, Salsa mengalami keterlambatan pertumbuhan.

“Dalam kondisi normal, bayi berusia 21 bulan seharusnya sudah bisa berdiri. Namun, jangankan untuk tengkurap dan miring, duduk saja Salsa belum mampu. Selama ini ia hanya bisa terbaring lemah,” ujar Nadia.

Sebelumnya, Salsa telah dirawat di intensive care unit (ICU) ruang anak rumah sakit setempat selama enam hari. Namun, setelah pulang beberapa hari, anak balita tersebut kembali masuk rumah sakit karena mengalami diare hingga kondisinya memburuk.

Meski didiagnosis mengalami gizi buruk, namun pihak dokter belum bisa memastikan apakah pertumbuhan lambat itu karena kekurangan asupan gizi atau bawaan genetik dari orang tua kandungnya. “Kami belum bisa memastikan, soalnya belum bisa bertemu dengan orang tua aslinya untuk mengecek,” kata Nadia.

Saat dibawa ke rumah sakit, Salsa mengalami shock berkepanjangan akibat kekurangan kalsium. Hal itu memicu diare tiada henti dan kesadaran menurun. Karena itu pihak rumah sakit langsung memberikan perawatan dengan pemberian nutrisi dan cairan lewat infus.

Ibu angkat Salsa, Suwarti, mengaku Salsa mulai mengalami diare sejak awal bulan Maret. Karena tak kunjung sembuh dan semakin lemas, ia lalu membawa anaknya tersebut ke rumah sakit.

Sepekan setelah Salsa dirawat di ICU, dia memutuskan membawa pulang Salsa karena tidak sanggup menjaganya di rumah sakit sendirian. “Terpaksa saya bawa pulang karena harus merawat sendirian. Suami saya sedang bekerja di Kalimantan,” kata Suwarti.

Namun Salsa kembali mengalami diare hingga harus dibawa ke rumah sakit lagi. Suwarti mengaku bingung karena tidak memiliki biaya yang cukup.

“Saya sebetulnya tidak punya uang untuk biaya rawat ini. Ini hanya mengandalkan surat keterangan tidak mampu (SKTM),” kata dia.

Dia mengaku sudah memberi tahu ke orang tua kandung Salsa jika anaknya sedang sakit. Orang tuanya juga sudah mengirim uang sebesar Rp600.000 sebagai tambahan biaya berobat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya