SOLOPOS.COM - Para siswa Middle Years Programme-High School (SMP-SMA) sedang merasakan asyiknya belajar dan berkarya dalam kegiatan Community Project dan Personal Project yang menantang dan menyenangkan (Istimewa).

Solopos.com, SOLO – Menyekolahkan anak di sekolah berkurikulum internasional belakangan semakin menjadi pilihan para orang tua. Era Industri 4.0 membuat pembelajar perlu adaptif dengan tantangan global. Namun, sekolah internasional sejatinya tak sebatas dimaknai penggunaan bahasa asing sebagai pengantar atau banyaknya guru-guru “impor” dari luar negeri. Lebih dari itu, sekolah internasional harus mampu membentuk anak didik memiliki pola pikir global tanpa harus kehilangan kearifan lokal dan nilai agama.

International Baccalaureate

Hal itu benar-benar diresapi Al Firdaus World Class Islamic School, Solo, saat memutuskan bekerja sama dengan International Baccalaureate (IB), yayasan pendidikan internasional asal Jenewa, Swiss. Tahun ini Primary Years Programme (PYP) untuk usia 3-12 tahun serta Middle Years Programme (MYP) untuk usia 11-14 tahun di Al Firdaus resmi terotorisasi IB. Al Firdaus menjadi sekolah pertama yang ber-framework IB di Jawa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Jokowi Minta Bupati Awasi Pembelajaran Tatap Muka

“Sekolah internasional enggak melulu harus berbahasa Inggris atau kebarat-baratan. Misi terpenting yakni membawa siswa berwawasan internasional, memiliki nilai-nilai yang diterima oleh seluruh bangsa seperti saling respek, menghargai keberagaman, kolaborasi hingga mampu berkontribusi pada lingkungan sekitar,” ujar PYP Coordinator Al Firdaus, Aris Ariyanti, saat ditemui Espos di sekolah setempat,” Selasa (19/10/2021).

Ekspedisi Mudik 2024
Dua siswa Elementary-Primary Years Programme (SD) sedang belajar presentasi di hadapan teman-temannya di kelas (Istimewa)..
Dua siswa Elementary-Primary Years Programme (SD) sedang belajar presentasi di hadapan teman-temannya di kelas (Istimewa)..

 

 

Minallah, Ma’iyyatullah, Ilallah

Menurut Yanti, sapaan akrabnya, framework IB sejalan dengan nilai di Al Firdaus yang menekankan pola pikir internasional tanpa harus meninggalkan kearifan lokal dan nilai agama, dalam hal ini Agama Islam. Al Firdaus sendiri memiliki konsep Minallah, Ma’iyyatullah, Ilallah yang artinya semua ilmu berasal dari Allah, belajar bersama Allah dan ilmu akan digunakan untuk memperjuangkan kebenaran di jalan Allah. Konsep itu, imbuh Yanti, ditopang dengan 10 profil pembelajar yakni punya rasa ingin tahu, berpengetahuan luas, pemikir, komunikator, punya prinsip, berpemikiran terbuka, peduli, pengambil risiko, keseimbangan dan mampu berefleksi diri. “Sepuluh profil ini semuanya ada dalam Alquran. Muaranya pembentukan karakter,” ujar Yanti.

Framework IB membawa Al Firdaus memiliki sejumlah pendekatan riil untuk mencapai target profil pembelajar. Yanti mengatakan konten IB memiliki keunggulan karena fokus pada proses dan dapat disesuaikan dengan karakter sekolah. Di Al Firdaus, anak diajak aktif dalam pembelajaran sedangkan guru lebih pada fasilitator mereka. “Kalau belajar tentang alam, ya siswa langsung diajak mengamati tumbuhan. Kami juga mendorong anak memahami konteks yang dipelajari, bukan belajar dengan menghapal,” jelas Yanti.

Sekolah Humanis dan Inklusif

Al Firdaus menempatkan orang tua sebagai sosok sentral bagi kesuksesan pembelajaran anak. PYP Principal Al Firdaus, Sixta Madubala, mengatakan orang tua dilibatkan dalam penyusunan materi lewat parent orientation di setiap awal unit pembelajaran. Dalam wadah tersebut, orang tua dapat memberi masukan kebijakan yang sudah berjalan. “Harapannya orang tua mengerti betul apa yang dipelajari anaknya sehingga bisa turut mendampingi anak belajar di rumah. Bagi kami, orang tua adalah daya dukung utama siswa.”

Anak-anak Early Years-Primary Years Programme (TK) sedang asyik membaca buku di perpustakaan dalam kegiatan Eksplorasi Pustaka. (Istimewa)
Anak-anak Early Years-Primary Years Programme (TK) asyik membaca buku di perpustakaan dalam kegiatan Eksplorasi Pustaka. (Istimewa)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca Juga: Teknologi Tak Dapat Gantikan Peran Guru dalam Mendidik

Selain itu Al Firdaus memegang teguh sistem pendidikan inklusif yang tidak diskriminatif dan menghargai keberagaman siswa. Yayasan Al Firdaus memiliki unit bernama Puspa (Pusat Layanan Anak) yang mendampingi pembelajaran anak berkebutuhan khusus (ABK). Sixta mengatakan Al Firdaus menerapkan inquiry based learning (pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami proses pembentukan sendiri pengetahuannya) dalam mengelola ABK. “Mereka punya kesempatan belajar sesuai karakteristik dan potensi mereka,” ucapnya.

Sekolah Penggerak

Al Firdaus semakin komplet dengan predikatnya sebagai Sekolah Penggerak. Pada tahun ini, Taman Pendidikan Prasekolah Al Firdaus menyandang Sekolah Penggerak dari Kemendikbudristek. Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang diawali SDM unggul (kepala sekolah dan guru). “Sebagai institusi pendidikan yang lengkap, Al Firdaus juga harus mampu mendorong anak didiknya menjadi agen perubahan,” ujar Sixta.

Community & Personal Project

Produk akhir benar-benar menjadi fokus Al Firdaus dalam pembelajaran. MYP Coordinator Al Firdaus, Riana Oktavia, mengatakan siswa dan orang tua diberi wadah untuk merefleksikan laporan pembelajaran yang diberikan sekolah. Via, sapaan akrabnya, mengatakan sekolah tak hanya menitikberatkan pengetahuan dalam setiap ujian atau pembelajaran, melainkan juga pemahaman dan praktik. “Di akhir pembelajaran selalu ada community project dan personal project. Di project itu harus ada kontribusi lingkungan yang diberikan siswa. Mereka juga diminta mempresentasikan project-nya dalam eksibisi,” urai Via.

Baca Juga: Kemendikbud Merancang SMK Jalur Cepat, Apa Itu?

Upaya-upaya tersebut bermuara mendorong adanya authentic learning dan authentic assessment bagi siswa. “Nilai international minded salah satunya ada di situ,” ujarnya. Kemampuan Al Firdaus menerapkan pendidikan berwawasan internasional turut membawa mereka menjadi 10 besar sekolah terbaik dalam keanggotaan BRIDGE-School Partnerships Program. BRIDGE adalah program kemitraan yang dibentuk Kedutaan Besar Australia. Ada sekitar 200 sekolah di Indonesia yang mengikuti program itu.



Direktur Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus, Adi Himawan, mengatakan Al Firdaus sudah menggodok inisiasi sekolah internasional sejak 2015. Dari banyak kurikulum internasional yang dijajaki, Al Firdaus akhirnya menemukan titik temu bersama IB pada 2017. Adi mengatakan sekolah mulai berproses dengan IB sejak 2018 hingga akhirnya PYP dan MYP Al Firdaus terotorisasi IB pada 2021. “Jadi ini melalui proses panjang. Kami percaya IB dapat memperkuat karakter Al Firdaus sebagai sekolah internasional dengan nilai keislaman dan inklusi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya