SOLOPOS.COM - Tampilan Akun Twitter Joko Widodo (twitter.com)

Akun Jokowi di media sosial seperti Twitter dan Facebook selalu menjadi rujukan berita media massa cetak dan online. Akun ini bahkan digunakan untuk berkampanye di Pilpres 2014.

Solopos.com, SOLO –  Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto mengonfirmasi Jokowi sudah tidak aktif di media sosial lagi. Hal ini terbilang mengejutkan lantaran akun Facebook dan Twitter Jokowi justru sudah terverifikasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang terbilang fenomenal di media sosial. Di Twitter dan Facebook, namanya jadi yang paling banyak dibicarakan. Data dari Google Trends mengungkap Jokowi jadi topik terpopuler

Dikutip Solopos.com dari laman Google, Kamis (18/12/2014), penelusuran terpopuler pengguna internet (netizen) Indonesia tahun ini dipegang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

(Baca Juga: Jokowi, Sakitnya Tuh Disini Terpopuler)

Saat Pilpres 2014 berlansung. Akun Jokowi di media sosial terus tumbuh. Saat mengetik nama “Joko Widodo” atau “Jokowi” di twitter, Anda akan menemukan banyak akun dengan nama Jokowi yang jumlahnya lebih banyak dari jari kedua tangan Anda. Belum lagi nama Jokowi yang disematkan dalam akun simpatisan seperti “Jokowi Fo RI-1”dan “Jokowi 2014”.

Dari sekian banyak nama, akun @jokowi_do2 di Twitter dan akun Joko Widodo di Facebook dipercaya asli. Kedua akun ini sudah terverifikasi oleh media sosial masing-masing.

Kedua akun ini dipakai untuk kampanye Jokowi di Pilpres 2014. Meski begitu, kedua akun ini tak pernah bersinergi. Bahkan keduanya tak tertaut satu sama lain.

(Baca Juga: Ini Bukti Kontribusi Media Sosial dalam Kemenangan Jokowi-JK)

Twitter & Facebook Tak Singkron

Kicauan di akun Twitter Jokowi berbeda dengan status-status di Facebook Joko Widodo. Pantauan Solopos.com, Rabu (28/1/2015), Twitter Jokowi bahkan sudah berhenti berkicau sejak 16 Agustus 2014 silam.

“Dirgahayu ke-69 Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang hebat. Jaga Persatuan, buat kebaikan, dan jadi warganegara yang terhormat. Merdeka!” demikian kicauan terakhir akun dengan 2,6 juta followers itu.

Akun Twitter Jokowi ini sudah bergabung sejak September 2011. Hingga Pilpres 2015, akun ini belum terverifikasi. Baru setelah Jokowi resmi jadi Presiden terpilih, tanda verifikasi mulai tersemat. Sayangnya di saat yang hampir bersamaan, akun ini justru berhenti berkicau.

Beda akun Twitter, beda lagi dengan akun Facebook Jokowi. Akun Facebook Jokowi lebih sulit diverifikasi.

(Baca Juga: Inilah Perang Jokowi vs Prabowo di Media Sosial)

Facebook 26 Juni 2014 sempat merilis data pemenang Pilpres 2014 yang dihitung dari jumlah perbincangan di jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu. Hasilnya Jokowi muncul sebagai pemenang.

Namun yang menjadi persoalan bukanlah siapa pemenangnya. Melainkan nama Facebook yang tertaut di akun Jokowi ternyata akun Ir. Joko Widodo bukan Joko Widodo. Akun Ir. Joko Widodo saat itu mempunyai jumlah followers yang jauh lebih sedikit dibanding Facebook Joko Widodo.

Meskipun sama-sama aktif menulis status, netizen lebih sering merujuk komentar-komentar Jokowi di akun Joko Widodo. Sedangkan Facebook Ir. Joko Widodo disebut-sebut dipegang oleh Tim Sukses Jokowi.

(Baca Juga: Di Facebook, Jokowi Lebih Sering Dibicarakan Dibanding Prabowo)

Selanjutnya: Facebook Resmi Jokowi

Facebook Resmi Jokowi

Beberapa bulan kemudian, perdebatan soal mana akun Facebook Jokowi yang asli resmi berakhir setelah akun di akun Joko Widodo tersemat tanda verifikasi. Mulai saat itu, publik percaya bahwa akun Joko Widodo dikelola sendiri oleh Presiden atau stafnya.

Akun ini sering menjadi rujukan media massa cetak ataupun online. Akun ini bahkan sering “berperang” dengan akun Facebook mantan Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Soal perseteruan dengan SBY, Terakhir akun ini mengulas soal “Pembersihan Orang-Orang SBY.” Meski status Facebook ini tak pernah dikonfirmasi Jokowi, sebagian kalangan percaya tulisan itu berasal dari Jokowi. Apalagi setelahnya, orang dekat Jokowi yang sekaligus juru bicara SBY, Ruhut Sitompul, mengeluarkan pernyataan serupa.

Kini keaslian akun Facebook kembali dipertanyakan. Sektetaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto mengatakan Presiden tidak memegang akun Twitter dan Facebook.

“Presiden tidak memiliki atau memegang akun apapun, baik Twitter atau Facebook. Istana menyalurkan berita soal kegiatan Presiden secara resmi di website Sekretariat Negara atau Sekretariat Kabinet,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, seperti dikutip Solopos.com dari Detik, Selasa (27/1/2015).

Seskab menegaskan Jokowi tidak pernah menulis sendiri di akun sosial media manapun yang selama ini dilihat publik. Ibu Negara Iriana Jokowi, ujar Andi, juga tak memiliki akun di sosial media.

Konfirmasi serupa sebenarnya pernah dikeluarkan Seskab. November 2014 lalu Seskab menyebut Jokowi sudah tidak menggunakan Facebook lagi.

Konfirmasi Seskab ini muncul setelah Jokowi di-bully soal status “Makasar di Sulawesi Utara.” Belakangan status itu langsung dihapus.

(Baca Juga: Bikin Heboh, Status Jokowi “Makassar di Sulawesi Utara” Dihapus)

Tidak Punya Facebook

Soal akun atas nama Jokowi yang saat ini ada di sosial media, Andi menyatakan tak ada larangan bagi masyarakat untuk membuat sebuah akun. “Sejauh ini tidak ada pernyataan dari pemilik akun itu bahwa dia merepresentasikan Presiden,” ujar Andi.

Akun ini terlihat aktif dan mengomentari situasi terkini yang terjadi di tanah air maupun perpolitikan nasional. Pada 20 Januari misalnya, akun ini membantah adanya “pembersihan” orang-orang Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada 18 Januari, akun ini juga menulis soal narkoba seiring pro-kontra eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkoba. “Perang terhadap mafia narkoba tidak boleh setengah-setengah, karena narkoba benar-benar sudah merusak kehidupan… Negara harus hadir dan langsung bertempur melawan sindikat narkoba,” tulis akun itu.



(Baca Juga: Jokowi Buka Suara Soal “Pembersihan Orang-Orang SBY”)

Sedangkan Politikus PDIP, Aria Bima, punya cerita lain soal akun Jokowi di  media sosial. Tim sukses Jokowi dalam kampanye Pemilu Presiden 2014 ini mengatakan akun media sosial itu dibuat saat dirinya menjabat sebagai Wakil Koordinator Media Center Kampanye Jokowi yang bermarkas di Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat.

Akun Facebook itu semula bernama “Ir. Joko Widodo” kemudian diubah menjadi “Joko Widodo.” “Akun itu dibentuk oleh tim kampanye yang berkantor di Cemara, tim yang tercantum dalam Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum, dan akun itu diverifikasi Facebook,” ujar Aria seperti dilansir CNN, Rabu (28/1/2015).

Dipegang Tim Cemara

Akun itu sempat ingin ditutup namun pembuatnya, yang diketahui bernama Berry, menolak, Aria mengatakan Berry merasa punya hak atas akun itu.

Aria mengaku sulit menemui Berry. Berry baru terlihat saat pelantikan Jokowi menjadi Presiden.

“Kami langsung minta dia untuk menyerahkan akun itu ke Sekretariat Negara atau lingkaran Presiden, sebab Jokowi sudah Presiden, bukan lagi calon presiden. Tapi Berry tidak mau,” ujar Aria.

Konfirmasi soal akun Jokowi juga diungkapkan Tim Suksesnya, Kartika Djoemadi. Kartika sempat berkicau akun sosial media Jokowi dikendalikan oleh sekelompok orang yang disebutnya sebagai “Tim Cemara.”







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya