SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Yusuf Mansur menegaskan testimoninya tentang kebaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan berarti dukungan secara terang-terangan kepada capres nomor urut 01 tersebut. Yusuf ingin mengingatkan agar para pendukung memakai bahasa dan kalimat positif untuk mendukung pilihannya.

Hal ini, kata dia, harus dilakukan dan bukan justru mem-bully atau merendahkan lawan politiknya. “Begini, posisi saya mengingatkan untuk memakai bahasa yang baik, pakai bahasa yang positif, ke siapapun,” ungkapnya selepas menghadiri acara bertajuk Rabu Hijrah di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Jadi saya bilang ke teman-teman di 02, bicara yang baik ke 01, di 01 juga saya bicara untuk bicara yang baik tentang 02,” tambahnya.

Sebelumnya, kesaksian Yusuf Mansur tentang Jokowi melalui aplikasi percakapan pribadi diunggah oleh politikus Partai Golkar Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi di akun Instagram resminya. Yusuf mengakui bahwa unggahan foto percakapan tersebut memang asli buatannya.

“Karena sejak 2007, kan kami bersahabat sejak beliau masih di Solo, lalu naik jadi Wali Kota. Selama ini gak ada hambatan komunikasi, tetap baik, good, oke,” ungkapnya

Yusuf pun menegaskan bahwa dirinya tidak hanya memuji Jokowi, tetapi juga cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno. Oleh sebab itu, Yusuf menganggap kesaksian yang diungkapnya sebagai doa kepada para kandidat.

“Saya pun berteman dengan Sandi. Sandi adalah orang yang pertama kali memimpin upacara bendera di pesantren Darul Quran tahun 2008. Saya pun bercerita bagaimana Sandi mulutnya terus bersalawat. Saya pun cerita bagaimana keluarga Sandi. Saya juga cerita bagaimana istrinya Sandi, tapi saya juga bercerita bagaimana istrinya Jokowi,” jelas Yusuf.

“Saya kira kebaikan ini harus diketahui Indonesia. Bahwa 4 orang ini adalah 4 orang terbaik yang tak berhak atas bully-an kita, yang tidak berhak atas kalimat negatif kita. Kalo mereka jadi, lalu doa kita jadi, kan Indonesia payah,” tambahnya.

Sebab itulah ustaz yang identik dengan bahasan rezeki dan sedekah ini menyatakan dirinya masih akan berperan sebagai penengah, untuk menjaga Indonesia tetap damai.

“Saya mendoakan Jokowi dan mendoakan Prabowo. Saya salat malam, salat duha, walaupun saya nggak boleh bilang begini ya, tapi ini sampaikan berita gembira. Saya salat untuk Indonesia,” ungkap Yusuf.

“Karena saya yakin, 4 orang ini orang terbaik yang harus didoakan. Kalau nanti ustaz Mansur ada pilihan ya, ini kan bagian dari tata demokrasi yang kita anut,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya