SOLOPOS.COM - Video rekaman jenazah perawat RSUP Kariadi Semarang yang ditolak warga di TPU Sewakul, Jumat (10/4/2020). (Istimewa/Lambe_Turah)

Solopos.com, UNGARAN — Ketua RT 06 Desa Sewakul, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Purbo, meminta maaf atas penolakan jenazah perawat Covid-19 yang hendak dilakukan pemakaman di daerahnya.

Purbo juga mengaku sedih dan menangis atas kejadian penolakan pemakaman perawat RSUD dr Kariadi Semarang yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19) itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Round Up Corona Soloraya: 2 Positif di Karanganyar, ODP Kabur dari Grha Wisata Solo

Menurut pengakuannya, istrinya juga bekerja sebagai perawat sehingga perasaan sedih itu muncul. "Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat. Tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," terangnya dalam video yang ditayangkan akun Instagram @jogja_ig, Sabtu (11/4/2020).

Hati-Hati Warga Klaten! Tak Cuma Corona, DBD Juga Mengintai

Sebagai Ketua RT, ia mengaku meneruskan aspirasi warganya yang menolak pemakaman jenazah positif corona tersebut. "Mereka mengatakan, 'Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul'," ujarnya menirukan ucapan warga.

Unggahan Sedih Istri Glenn Fredly: Tuhan Selalu Jaga Kami

Bukan Warga Sewakul

Bukan karena Covid-19, jenazah perawat yang ditolak saat pemakaman di Sewakul karena adanya aturan di daerah tersebut. Di mana di makam desa tersebut tidak menerima jenazah yang bukan warga setempat.

"Yang menolak bukan saya juga. Karena bukan warga sini. Kalau warga sini jujur nggih monggo mawon [ya silakan saja]. Cuma karena peraturan makam di sini terbaru kalau bukan warga sini juga enggak boleh," imbuhnya.

Pasien Covid-19 di Madiun Bertambah Satu, Karena Tertular Suami

Penolakan terjadi karena warga setempat terkejut dengan adanya mobil pemadam kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan polisi yang memasuki daerahnya.

Purbo sendiri tak mengetahui jika jenazah yang hendak dimakamkan di Sewakul merupakan pasien Covid-19. "Enggak tahu kalau kena corona, enggak diberi tahu. Ngerti-ngerti mrene [tahu-tahu ke sini] terus ada BPBD dan warga khawatir dan punya pemikiran macam-macam. Secara hati nurani enggak tegel [tega] apalagi istri saya seorang perawat," tukasnya.

Beredar Info Tenaga Medis Di Sukoharjo Diusir Dari Indekos, Cek Faktanya!

Penolakan pemakaman jenazah perawat Covid-19 itu juga mendapat perhatian dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

"Saya mendapat laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat tatu ati [sakit hati], sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien Covid-19," kata Ganjar membuka pernyataan dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, @ganjar_pranowo, Jumat (10/4/2020) sore.

Ogah Dikarantina, ODP asal Pucangsawit Solo Kabur dari Grha Wisata

Ganjar menyesalkan penolakan warga Ungaran tersebut terhadap jenazah pasien corona, apalagi yang ditolak ini adalah jenazah seorang perawat. "Saya berharap kejadian di Ungaran ini adalah yang terakhir, jangan ada lagi penolakan jenazah, apalagi seorang perawat," kata Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya